Hari Pendidikan Nasional, Banyuwangi Luncurkan Program Aksara
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Pemkab Banyuwangi meluncurkan program Akselerasi Sekolah Masyarakat atau disingkat Aksara. Program ini untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan utamanya kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, program Aksara ini untuk memfasilitasi warga berusia mulai 35 hingga 58 tahun yang karena satu dan lain hal belum sempat bersekolah setara SMP dan SMA.
Saat ini sebanyak 9.000 orang telah terdaftar mengikuti program ini, mayoritas mengikuti pendidikan kesetaraan SMA.
“Kalau sudah usia dewasa itu tentu tidak mungkin kembali ke sekolah, makanya kita fasilitasi dengan program Aksara,” kata Bupati yang baru dilantik pada Februari 2021 ini.
Meski sudah berusia dewasa, pendidikan kesetaraan tetap diperlukan. Sistem dalam program Aksara ini juga fleksibel. Sehingga memudahkan masyarakat dalam mengikuti pendidikan kesetaraan. Mereka yang ikut dalam program ini tidak perlu meninggalkan pekerjaannya untuk mengikuti pendidikan.
Dia menambahkan, ilmu yang didapatkan dalam program keseteraan ini pasti akan berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai contoh, saat mengikuti kejar Paket C setara SMA, bisa belajar ekonomi yang ilmunya bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
“Karena saya cek, banyak juga pedagang pasar dan warung yang ikut program ini. Selain itu, tentu saja ilmunya berguna, bisa untuk mendampingi pembelajaran anak-anak dari warga dewasa yang ikut program kesetaraan ini,” jelasnya.
Program Aksara ini, menurutnya menggandeng Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Untuk akselerasi pelaksanaannya, Pemkab Banyuwangi akan membentuk "Suarga" (Saudara Asuh Keluarga). Suarga menurutnya merupakan sebuah gerakan gotong royong yang melibatkan jajaran pendidikan, tokoh masyarakat, dan berbagai kalangan.
"Dengan Suarga ini, ada gerakan gotong royong. Satu Suarga bisa mengampu tiga orang. Memastikan warga yang dibina mendapatkan nomor induk siswa nasional (NISN) hingga menuntaskan pendidikan kesetaraannya di PKBM yang ditunjuk," kata Ipuk.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menjelaskan, pihaknya telah membuka pendaftaran dan pendataan warga yang belum menuntaskan pendidikan dasar. Pendaftaran dilakukan di Kantor Koordinator Wilayah di tiap Kecamatan.
"Saat ini, ada sekitar 9 ribu warga yang terdaftar, sebagian besar belum mengenyam SMA, jadi mereka akan ikut Paket C," kata Suratno.
Para peserta nantinya akan mengikuti pembelajaran secara mandiri, tatap muka, serta mengikuti ujian modul dan ujian pendidikan kesetaraan. Setiap peserta nanti akan mengikuti pendidikan kesetaraan dalam kelompok-kelompok belajar yang dikoordinasi oleh PKBM.
Dia menambahkan, untuk memastikan proses pembelajaran berjalan dengan baik, setiap Suarga harus secara rutin memastikan perkembangan peserta yang diasuhnya ke PKBM. Ini dibuktikan dengan kartu kunjungan.
"Kami menyadari bahwa tidak mudah melakukan proses pembelajaran di usia dewasa. Maka perlu dimotivasi. Tugas memotivasi dan memfasilitasi inilah yang menjadi tanggung jawab Suarga dan kita semua,” jelasnya.