Hari Paru Sedunia, Mengenal Anatomi Paru dan Jaga Kesehatannya
Hari Paru Sedunia (World Lung Day) diperingati setiap tanggal 25 September. Momen ini mengusung tema "Care for Your Lungs". Sebagai informasi, penyakit paru dan saluran penapasangan semakin meningkat dalam 10 tahun terakhir.
Secara global diperkirakan ada 384 juta penduduk dunia yang mengalami Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dengan 3 juta orang meninggal setiap tahunnya karena PPOK. Di Indonesia sendiri PPOK menjadi salah satu penyakit paru penyebab kematian dengan angka prevalensi sekitar 4,5 persen.
Faktor risiko utama terjadinya PPOK adalah paparan asap rokok. Sedangkan kanker paru merupakan penyakit tidak menular, tetapi bisa membunuh 1,6 juta orang setiap tahunnya. Hal ini membuatnya menjadi jenis kanker paling mematikan.
Sekitar 334 juta penduduk dunia mengalami asma dan angka insidensinya selalu meningkat dalam 3 dekade terakhir. Terdapat sejumlah faktor yang dapat memicu munculnya asma yaitu faktor genetik, polusi udara, infeksi saluran napas pada masa kanak-kanak, faktor makanan dan paparan alergen lingkungan.
Anatomi Paru-paru
Paru-paru dan sistem pernapasan Anda memungkinkan oksigen di udara masuk ke dalam tubuh dan membiarkan tubuh membuang karbondioksida di udara dengan mengembuskannya ke luar.
Dalam pernapasan, diafragma Anda bergerak ke atas dan otot dinding dada Anda mengendur. Ini menyebabkan rongga dada mengecil dan mendorong udara keluar dari sistem pernapasan melalui hidung atau mulut.
Pada dasarnya, paru-paru kanan dan kiri punya ciri yang berbeda. Paru-paru kiri orang dewasa memiliki berat sekitar 325-550 gram. Sementara itu, paru-paru kanan punya bobot sekitar 375-600 gram.
Masing-masing paru dibagi menjadi beberapa bagian, yang disebut dengan lobus, yaitu:
- Paru-paru kiri terdiri atas dua lobus. Jantung berada dalam alur (takik jantung) yang terletak di lobus bawah.
- Paru-paru kanan memiliki tiga lobus. Itu sebabnya, paru-paru kanan punya ukuran dan berat yang lebih besar dibandingkan dengan paru-paru bagian kiri.
Paru-paru dipisahkan oleh area yang disebut dengan mediastinum. Area ini berisi jantung, trakea, esofagus, dan kelenjar getah bening. Paru-paru ditutupi oleh selaput pelindung yang dikenal sebagai pleura dan dipisahkan dari rongga perut oleh diafragma otot.
7 Cara Menjaga Kesehatan Paru-paru
1. Tolak Rokok
Baik rokok konvensional maupun rokok elektronik sama-sama menimbulkan risiko masalah pada paru-paru. vape juga mengandung nikotin seperti rokok konvensional.
2. Hindari Asap Rokok
Meski Anda bukan perokok aktif, tetap ada risiko masalah pada paru-paru jika terpapar asap rokok lingkungan. Perokok pasif akan terpapar secondhand smoke yang merupakan perpaduan asap yang keluar dari rokok yang dibakar dan asap dari mulut perokok aktif.
3. Kurangi paparan polusi
Polusi udara akan meningkatkan berbagai risiko penyakit paru. Sebaiknya hindari daerah yang memiliki tingkat polusi tinggi, cek kualitas udara sebelum beraktivitas di luar ruangan juga penggunaan masker jika harus berada di lokasi tinggi polusi.
4. Jaga Kualitas Udara di Dalam Rumah
Menjaga kualitas udara di dalam rumah bisa memanfaatkan tanaman-tanaman yang mampu menyaring udara misalnya, spider plant, peace lily, bamboo palm, aloe vera, english ivy, juga dracaena.
5. Vaksinasi
Vaksinasi Covid-19 juga bisa untuk mencegah influenza, pneumonia, dan tuberkulosis.
6. Olahraga
Olahraga ringan diperlukan untuk stimulasi tubuh agar kesehatan paru-pari terjaga. Misalnya jalan kaki, jogging, senam atau bersepeda, setidaknya tiga kali seminggu selama 30 menit tiap sesi.
7. Latihan Pernapasan
Latihan pernapasan bisa dilakukan dengan duduk di ruangan senyap, tutup mata, dan tarik napas lewat hidung. Saat menarik napas, hitung 1 sampai 5 secara perlahan, tahan napas, dan hembuskan.
Advertisement