Hari Lahir Pancasila, Surabaya masih Punya PR Kasus Kekerasan
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Balai Kota, Kamis 1 Juni 2023 pagi. Dalam momen ini, Eri Cahyadi menyebut, Pemkot Surabaya masih banyak pekerjaan rumah (PR) untuk kasus kekerasan. Mulai dari tawuran, kasus pelecehan seksual hingga kekerasan ibu dan anak.
"Upacara Lahir Pancasila ini adalah bagaimana kita bisa menjalankan dan menafsirkan, arti-arti dari sila di Pancasila untuk diterapkan dalam kehidupan," ungkapnya usai upacara.
Menurutnya, untuk menuntaskan PR Kota Surabaya dalam hal permasalahan tawuran dan kekerasan seksual, nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Maka semua itu bisa dilakukan ketika nilai-nilai dalam pancasila sudah kita jalankan dalam kehidupan, karena Pancasila itu adalah ideologi bangsa kita," terangnya.
Jika nilai Pancasila seperti gotong royong, guyub rukun, saling membantu diterapkan oleh warga Surabaya akan membawa Indonesia menuju generasi emas di tahun 2024.
"Bila itu dilakukan akan terjadi perubahan di Indonesia ini, menjadi negara yang terbaik dan generasi-generasi emas akan membawa perubahan bagi Indonesia, khususnya di Kota Surabaya," papar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya periode 2018-2020 ini.
Eri Cahyadi pun berharap, masyarakat bisa membumikan nilai Pancasila mulai dari Balai RW dengan terus melakukan gotong royong.
"Sebenarnya kalau guyub rukun, saling menghormati, budal masjid bareng-bareng dan saling membantu sama lainnya. Maka saya bilang ayo bentuk madani, sekarang sudah berjalan dan akan terus menguatkan satu sama lainnya," jelasnya.
Untuk diketahui, upacara Hari Lahir Pancasila di Balai Kota diikuti sejumlah instansi, OPD hingga kepala dinas yang mengenakan pakaian adat.
Advertisement