Hari Lahir Pancasila, Napak Tilas Museum HOS Tjokroaminoto
Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni. Gagasan Pancasila tersebut disampaikan pertama kali oleh Presiden ke-1 Indonesia, Ir Soekarno. Momen bersejarah ini menjadi pilihan pemerhati sejarah dan heritage untuk napak tilas.
Napak tilas terkait Bung Karno, sapaan akrabnya, ialah mengunjungi Museum HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh Gang 7 No 29-31 Surabaya. Rumah masa muda Soekarno itu banyak dikunjungi masyarakat. Mulai dari dewasa, anak muda hingga lanjut usia.
Achmad Syaifuna Arief, pemandu wisata Museum HOS Tjokroaminoto mengatakan, pengunjung silih berganti datang sejak pagi hingga siang hari. Total ada ratusan orang yang berkunjung.
"Biasanya per hari hanya sekitar 20 orang yang datang. Hari ini diprediksi bisa sampai 100 orang. Karena banyak komunitas juga yang datang," jelasnya kepada Ngopibareng.id.
Salah satu pengunjung Museum HOS Tjokroaminoto, Sharla mengungkapkan, dirinya memang sengaja datang bertepatan momen Hari Lahir Pancasila. Ini salah satu bentuk kecintaan Sharla pada bangunan heritage.
"Kalau berkunjung ke bangunan ini, pertama kita bisa dapat wawasan dengan menyerap cerita dari sini (sejarah). Lalu kita bisa merasakan nuansa rumah zaman dahulu," ujar remaja 19 tahun ini.
Hal yang sama juga disampaikan penggerak aktivis Peneleh Regional Blitar, Budi Hew yang sengaja datang ke Museum HOS Tjokroaminoto saat Hari Lahir Pancasila. Baginya, rumah tersebut memiliki nilai besar pada negara.
"Ini titik awal kemajuan nasional di sini, nge-kos dan berkumpulnya kaum pergerakan. Lokasi ini lokasi sakral untuk membangkitkan kami," ujar pria 27 tahun ini.
"Bagi saya pribadi, saya orang sejarah, tempat seperti ini tempat yang sangat menarik dan paling saya sukai," imbuhnya.
Sejarah Soekarno Tinggal di Rumah HOS Tjokroaminoto
Bung Karno diketahui tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto sejak 1916 hingga 1921. Ia tinggal di rumah tersebut saat menimba ilmu di HBS, saat ini dikenal sebagai Kantor Pos Kebon Rojo. Di rumah tersebut Bung Karno tinggal bersama beberapa teman sebayanya, yaitu Musso, Semaoen, dan Alimin.
HOS Tjokroaminoto merupakan teman dan sahabat dari ayah Bung Karno, yakni Soekemi Sosrodihardjo. Sehingga ketika Bung Karno menuntut ilmu di HBS, ayahnya menitipkan Bung Karno pada HOS Tjokroaminoto. Sang plokamator juga sempat dinikahkan dengan putri HOS Tjokroaminoto, yakni Oetari.