Hari Kopi Sedunia
Hari Kopi Sedunia diperingati tiap 1 Oktober. Melansir dari laman International Coffee Organization (ICO), berbagai negara di seluruh dunia memiliki hari kopi nasional masing-masing. Namun, pada Maret 2014, negara-negara anggota ICO menyepakati Hari Kopi Sedunia setiap 1 Oktober.
Hari Kopi Internasional ini diciptakan untuk membentuk sebuah hari di mana para pecinta kopi di seluruh dunia merayakannya. Hari Kopi Sedunia sendiri merupakan hari untuk merayakan keberagaman, kualitas, dan passion kopi.
Potensi kopi pertama kali ditemukan di hutan kopi pada dataran tinggi Ethiopia. Demikian berdasarkan National Coffee Association of USA.
Menurut legenda itu, seorang penggembala kambing bernama Kaldi menemukan potensi kopi pertama kali. Setelah memakan biji kopi, kambing-kambing Kaldi menjadi sangat enerjik dan tidak tidur di malam hari.
Saat berita tersebut bergerak ke timur dan sampai ke semenanjung Arab, inilah saat dimulainya perjalanan biji kopi ke seluruh dunia. Pada abad ke-15, kopi ditanam di distrik Yaman dan pada abad selanjutnya dikenal di Persia, Suriah, Mesir, dan Turki.
Kopi Masuk Indonesia Zaman Penjajahan Belanda
Kopi pertama kali masuk ke Indonesia di abad ke-17 dan dibawa oleh Belanda. Demikian disebutkan dalam buku Sehat Alami dengan Herbal: 250 Tanaman Berkhasiat Obat karya Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB & Gagas Ulung.
Saat itu, Belanda mengembangkan tanaman kopi di sekitar Jakarta. Hal ini kemudian meluas hingga ke sejumlah daerah di Jawa Barat, contohnya Sukabumi, Bogor, Bandung, dan daerah Priangan lain, melalui tanam paksa. Penanaman kopi ini kemudian juga dikembangkan di wilayah Bali, Sumatra, dan sebagian Sulawesi.
Sempat ada penurunan produksi di tahun 1910-an secara menyeluruh di Indonesia, termasuk di Dataran Tinggi Gayo. Penyebabnya adalah serangan virus karat daun.
Kopi sendiri telah menjadi minuman pokok banyak rumah tangga selama beberapa generasi dan tersebar di seluruh dunia.