Hari Kopi Nasional: Legenda Kaum Sufi dan 4 Jenis Kopi Nusantara
Tanggal 11 Maret, Hari Kopi Nasional. Dperingati sejak setahun setelah pembentukan Dewan Kopi Nasional pada 11 Maret 2018.
Soal kopi, Indonesia sekarang tercatat sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia. Tentu, posisi kopi Indonesia akan semakin mendunia dengan aneka cita rasa belantara Nusantara.
Di Indonesia kita mengenal sejumlah jenis kopi, terutama terkait dengan daerahnya: Kopi Gayo, Kopi Toraja, Kopi Robusta dan Kopi Bajawa.
Sebelum mengenal jenis-jenis kopi yang tertanam luas di seantero Nusantara, terlebih dulu kita memahami asal muasal kopi dan pergerakan dikenal di kalangan masyarakat secara luas.
Dari Ahli Hadis dan Kaum Sufi
Minuman semula disebarkan oleh ahli hadits dan dipakai oleh para sufi untuk berzikir. Bagi kalangan umat Islam, sebagian besar, menggemari kopi dalam pergaulan dan pertemuan-pertemuan keagamaan.
Bermula kita mengenal Kopi Arabika. Seperti namanya, memang awal mulanya populer di jazirah Arab, di pantai paling selatan jazirah, tepatnya di daerah Yaman. Pada abad ke-9, sejumlah pedagang Berber (Afrika Utara) dan Somalia membawa kopi asli Ethiopia menyeberangi laut merah dan menjualnya ke Yaman. Salah satu kota di Yaman yang menjadi tujuan perdagangan kopi adalah Mocha.
Dari nama kota itulah kita mengenal minuman mocha. Sebelum diperdagangkan, orang yang pertama membawa kopi ke Yaman dari dataran Afrika adalah Abu Abdullah Muhammad bin Sa’d atau yang dikenal sebagai Al-Waqidi. Beliau adalah penulis biografi para perawi hadits.
Dalam ilmu hadits, peran penulis biografi perawi seperti Al-Waqidi ini sangat penting. Mereka berjalan dari satu kota ke kota lain, menyeberangi lautan, hanya untuk mengumpulkan informasi tentang para perawi hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasalla (Saw).
Merekalah yang memastikan apakah perawi ini jujur atau suka berbohong, punya hapalan kuat atau tidak, terpengaruh oleh politik atau obyektif, apakah satu perawi bertemu perawi lain. Dari situlah diketahui apakah sebuah hadits itu sahih atau tidak. Al-Waqidi yang selalu bepergian ini sering bolak-balik antara Afrika ke Jazirah dengan menyeberangi Laut Merah.
Dari Yaman, kopi itu kemudian menyebar ke negara-negara Arab lainnya, termasuk Mesir. Baru pada abad ke-16 orang Arab membawa kopi (qohwa) ke Turki dan dilafalkan dengan kahve (v dibaca w dalam bahasa Turki). Dari Turki kemudian menyebar ke negara-negara Eropa, termasuk Belanda (koffie) yang kemudian membawanya ke Hindia Belanda pada abad ke-16 untuk dibudidayakan.
Bukan Sekadar Obat Sakit Perut
Di kawasan Arab—dari Afrika Utara di ujung barat hingga jazirah di timur—kopi awalnya hanya dipakai untuk obat, terutama obat sakit perut. Dari para tabib, kopi kemudian menyebar penggunaannya ke masyarakat umum. Di antaranya adalah para sufi.
Kopi adalah minuman standar yang dipakai untuk menemani mereka berzikir hingga larut malam. Yang pertama memperkenalkannya ke komunitas tasawuf adalah Ali bin Umar dari Tarekat Syadziliyah pada abad ke-15. Ini adalah tarekat sufi dari kalangan Sunni yang berkembang di Maroko, Afrika Utara. Begitu kuatnya image kopi pada tasawuf, hingga di Eropa pernah ada larangan meminum kopi karena dianggap “minuman muslim”.
Kini, tentu saja kopi menjadi minuman siapa saja. Setiap hari ada 2 miliar cangkir kopi dibuat di seluruh dunia. Dibandingkan pada 1960-an, produksi kopi dunia saat ini naik tiga kali lipat. Konsumsi kopi naik 5 persen setiap tahun.
Empat Jenis Kopi di Indonesia
Kopi di Indonesia disajikan dikenal sebagai Kopi Hitam. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis kopi yang perlu kita tahu. Kopi yang ditanam dan dikenal menurut daerahnya. Pertama ada Kopi Toraja.
1. Kopi Toraja
Kita mengenal salah satu kopi hitam yang sangat terkenal di Indonesia yakni Kopi Toraja. Kopi ini terkenal lantaran memiliki warna yang cukup pekat. Tak hanya itu saja, biji kopinya juga memiliki bentuk yang tidak beraturan. Sehingga ketika dibandingkan dengan kopi yang lain, maka kamu akan lebih mudah untuk mengenali bentuk kopi satu ini.
Aroma harum menjadi salah satu ciri khas yang dimiliki oleh Kopi Toraja. Selain itu, kopi ini pun memiliki aftertaste yang tidak terlalu pahit. Sehingga bagi kamu yang ingin mampir ke bisnis kopi kekinian dan kebetulan menyediakan kopi dengan jenis satu ini, maka kita pun bisa untuk mencobanya. Dengan rasa yang khas tersebut, kopi ini bahkan diekspor hingga ke luar negeri, yakni hingga Amerika dan Jepang.
2. Kopi Gayo
Jenis kopi hitam selanjutnya yang bisa untuk kamu coba adalah Kopi Aceh yang berasal dari daerah Gayo. Aceh sendiri memang dikenal sebagai salah satu pemasok kopi jenis Arabika yang terbesar di negara ini.
Umumnya, kopi jenis satu ini akan dipanen pada daerah yang memiliki dataran tinggi yakni di Gayo Lues dan juga Bener Meriah. Dengan memiliki cita rasa yang tidak terlalu pekat dan memiliki kadar keasaman yang cukup seimbang membuatnya banyak digemari.
Selain itu, kopi satu ini juga memiliki rasa aftertaste yang akan tertinggal di mulut setelah kamu mencicipinya. Dengan memiliki rasa yang lebih bersih, sehingga jenis kopi ini akan sering untuk kamu temukan sebagai salah satu kopi house blend yang ada di banyak kedai kopi kekinian yang saat ini menjamur di masyarakat.
Karena kopi menjadi salah satu jajanan kekinian yang digemari semua kalangan. Sehingga bagi kita yang ingin mencobanya, maka bisa mencicipi dan mengunjungi kedai kopi terdekat.
3. Kopi Robusta - Temanggung
Kopi Robusta yang berasal dari Temanggung menjadi salah satu kopi yang memiliki cita rasa tembakau ketika kita menyeruputnya. Sehingga, kopi ini akan memiliki rasa yang berbeda dengan jenis kopi yang
lain. Pasalnya, para petani kopi yang berasal dari Temanggung menanam kopi tersebut cukup dekat dengan tanaman tembakau. Kopi ini umumnya akan memiliki aroma yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis dari kopi robusta yang lain.
4. Kopi Bajawa
Bajawa yang berasal dari Flores. Untuk kopi ini merupakan salah satu primadona yang ada di dunia. Hal ini dikarenakan perpaduan aroma tembakau dan juga nuttynya yang begitu khas akan membuat banyak orang menjadi tergoda untuk mencicipinya. Cita rasa kopi yang unik dari kopi satu ini tentu saja dikarenakan cara budidaya yang dilakukan oleh petani lokal yang ada disana.
Pasalnya, petani kopi tersebut melakukan penanaman di area yang mengandung abu gunung berapi. Yakni ditanam pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang sangat khas. Kopi Bajawa ini merupakan salah satu jenis kopi Arabika. Jenis kopi yang memiliki tekstur yang cukup kental dan juga dengan perpaduan rasa yang sedikit asam.
Advertisement