Hari Kopi Internasional
Kopi telah menjadi budaya yang ramai disebarluaskan lewat media sosial. Banyak kaum muda menjadi penikmat kopi. Lebih dari tiga juta cangkir dikonsumsi setiap hari, seperti dikutip dari Forbes, 1 Oktober 2019.
Para pencinta kopi dari berbagai negara berkumpul awal Maret 2014. Dari pertemuan itu kemudian disepakati bahwa Hari Kopi Internasional diperingati setiap 1 Oktober.
Hari Kopi pertama kali diperingati pada tanggal 1 Oktober 2015 oleh Organisasi Kopi Internasional di Milan.
Biji kopi pertama diduga ditemukan di Ethiopia, Afrika Timur. Biji kopi sebenarnya adalah lubang yang ditemukan dalam berry atau ceri. Cerita awalnya, seorang penggembala kambing abad ke-9 memerhatikan efek stimulasi biji tersebut pada kambingnya kemudian mulai bereksperimen.
Budaya minum kopi pada awalnya dipopulerkan di Arab sekitar abad ke-15 yang kemudian menyebar ke seluruh Asia, lalu ke Italia dan ke seluruh daratan Eropa, kemudian ke Amerika, hingga akhirnya ke cangkir kopi kita hari ini.
Terkait kopi, dikutip dari Wikipedia, Organisasi Kopi Internasional (ICO) tahun ini berupaya menyoroti keadaan para petani kopi, ancaman yang mereka hadapi terhadap matapencaharian dan kebutuhan mereka untuk mengambil tindakan kolektif.
Sementara itu, harga secangkir kopi di kafe lokal Anda belum pernah tinggi, jumlah yang dibayar petani kopi untuk biji yang mereka hasilkan selalu rendah.
Penghasilan petani tak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dan mungkin harus berpaling dari produksi kopi sama sekali.
Indonesia punya peran penting di ICO, terbukti dengan ditunjuknya Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo, terpilih sebagai Ketua Dewan Organisasi Kopi Internasional (ICO) Council periode 2019-2020.