Hari Ketika Kau Pergi, Pengakuan, Tak Ada Musim Gugur Di Sini
HARI KETIKA KAU PERGI
Wina Bojonegoro
Adakah kabar paling pilu yang melebihi kabarmu
Gigil subuh saat kau tak lagi membalas sapaku
Tangan beku tak lagi mampu raih wajahku
Adakah kenangan paling rapuh di antara catatan dunia
Ingatan kecil tentang sebuah rumah diatas got tanpa halaman
Deru lori dan gesekan burung prenjak di atas kabelnya
Asap kelobot meliuk lesap di sela dinding papan
Adakah pedih yang sepedih fakta
Kau tak lagi bisa bertanya apakah aku baik-baik saja
Meski kutahu saatnya tiba
Melepasmu adalah luka yang menganga.
PENGAKUAN
Wina Bojonegoro
Adakah yang lebih menggetarkan
Dari selarik pagi yang merekah diam
Diam-diam seperti aku menatap siluet wajahmu
Kemudian beku.
Cikunir, 9112015
TAK ADA MUSIM GUGUR DI SINI
Wina Bojonegoro
tak ada musim gugur di sini, Ben
hanya musim tawa atau luka
musim tawa saat kita saksikan burung-burung pulang dari perantauan
musim luka ketika kita lupa bersapa
tak ada musim gugur di sini, Ben
daun-daun luruh hanyalah mitos kepedihan yang kita kubur dalam sumur
tempat di mana gema suara kita tak sampai pada telinga tetangga
lalu kita tertawa demi puja puji semesta
betapa tak berartinya musim
semua masa terasa sama
hanya suasana hati kita, perihkah milikmu?
Rewwin, 30012015