Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58, Momentum Ingatkan Warga
Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap 12 November. Tahun ini merupakan peringatan ke-58. Sejak dicanangkan pada 1964, Hari Kesehatan Nasional diwarnai dengan kegiatan bertemakan sesuai kondisi kesehatan Indonesia.
Tahun ini, Hari Kesehatan Nasional mengusung tema "Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku". Dikutip dari laman resmi sehatnegeriku.kemenkes.go.id, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, tema tersebut selaras dengan tujuan Tanah Air untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan.
"Ini arahnya kepada kita ingin menunjukkan bahwa memang pada saat kondisi terburuk kita harus bangkit kembali, kita harus pulih kembali. Kalau kita bangkit maka ekonomi juga akan kembali meningkat," ujarnya.
Logo Hari Kesehatan Nasional 2022
Logo Hari Kesehatan Nasional tahun ini terinspirasi dari kupu-kupu, hewan yang menjalani metamorfosis yang penuh perjuangan hingga menjadi bentuk yang indah. Sayap kupu-kupu membentuk angka 58.
Logo ini bermakna kupu-kupu tumbuh dan berkembang melalui proses metamorfosis, yaitu transformasi atau perubahan bentuk. Layaknya kupu-kupu, logo menggambarkan transformasi kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Lingkaran pada bagian kepala menyimbolkan matahari yang merepresentasikan kekuatan, semangat, dan tekad demi mencapai sesuatu yang maksimal. Sementara dua sayap kanan dan kiri, menggambarkan keseimbangan. Hal ini mengingatkan bahwa derajat kesehatan masyarakat akan terwujud apabila seluruh komponen turut berperan serta dalam upaya kesehatan.
Sejarah Hari Kesehatan Nasional
Penetapan Hari Kesehatan Nasional bermula dari wabah malaria yang melanda Indonesia pada 1950-an. Malaria merupakan penyakit akibat parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk terinfeksi. Menurut laman Kemenkes, ratusan ribu jiwa terenggut akibat malaria.
Pemerintah pun berupaya memberantas malaria atau malaria eradication di seluruh penjuru Indonesia. Sebagai upaya pemberantasan, pemerintah membentuk Dinas Pembasmian Malaria pada 1959. Dinas ini kemudian berubah nama menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM), pada Januari 1963.
Malaria eradication dimulai dengan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung. Penyemprotan itu dilakukan pertama kali sebagai simbolis oleh Presiden Soekarno pada 12 November 1959 di Desa Kalasan, Yogyakarta.
Hingga lima tahun kemudian, program ini membuahkan hasil dengan terlindunginya sekitar 63 juta penduduk dari malaria. Sebagai tanda keberhasilan pemberantasan malaria di Indonesia, 12 November 1964 pun diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional pertama.