Hari Kelima di Bawean, Puasa, Trauma Gempa dan Tidur di Tenda
Puluhan warga di Pulau Bawean, tepatnya Desa Suwari Kecamatan Sangkapura, Kabbupatenn Gresik, lebih memilih tidur di rumah dan mendirikan tenda darurat. Ini adalah hari kelima gempa bumi Bawean yang terjadi mulai Jumat 22 hingga sekarang 26 Maret 2024.
Desa Suwari tercatat jumlah penduduknya sebanyak 2.759 jiwa atau 684 Kepala Keluarga dan bermukim di 6 dusun. Desa subur yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Pelabuhan Bawean, ini termasuk yang parah dampak gempa bumi magnitude 6.0 dan magnitude 6.5 pada Jumat siang dan sore, 22 Maret 2024.
Menurut Kepala Seksi Kesra Desa Suwari Mas Adiyah, hingga hari kelima gempa, warga di desanya sebagian besar memilih tidur di luar rumah. Warga berkelompok sesuai kerabatnya tidur di tenda-tenda tak jauh dari rumahnya. Namun, mereka memilih tidak tidur di rumah karena trauma akan guncangan gempa bumi.
“Hari ini saja, masih terjadi gempa bumi sebanyak tiga kali,” tandas Mas Adiyah pada ngopibareng.id via sambungan telepon, Selasa 26 Maret 2024.
Dikatakan Mas Adiyah, sejak gempa bumi pertama, pada Jumat lalu, warga kaget dengan kondisi sekitarnya. Selain karena masih suasana bulan Ramadan, Dimana umat Islam menjalankan ibadah puasa. Jadi kondisi itu dialami masyarakat di Bawean, tidur di luar rumah, di tengah ketakutan akan gempa, juga dingin malam.
“Kami tentu warga di sini kaget. Saat puasa Ramadan, makan sahur, tapi rumah hanur kena gempa, kami tetap bertahan,” tandasnya.
Mas Adiyah lalu mencontohkan, anak-anak kecil, dan orang-orang tua di Desa Suwari, selama lima hari ini, memilih tidur di tenda karena alasan trauma. Cuaca dingin malam, dan angin dari laut, membuat Kesehatan warga jadi tetap perhatian petugas Kesehatan di Kecamatan Sangkapura.”Ada petugas Kesehatan mengontrol Kesehatan,” paparnya.
Untuk pulang dan tidur rumah yang mereka tinggali tentu jadi berat. Karena rumah yang mereka tinggal bertahun-tahun rusak berat bahkan ada yang roboh digoyang gempa. Kemudian, ada juga warga di Bawean yang terluka akibat tertimpa rentuhan gempa. Kini tiga warga tersebut telah dirawat di RS Ibnu Sina, Kota Gresik.
“Jadi kami meski harus bersabar di tengah bulan Ramadan, terjadi bencana,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Pusat Gempat dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam @daryonoBMKG di akun X menyebutkan, tercatat sudah terjadi 286 kali rangkaian gempa Bawean.
“Gempa Bawean mulai jarang terjadi, sejak tadi malam sudah mulai banyak jam- jam nihil gempa,” tegasnya pada Selasa 26 Maret 2024.
Sementara itu Tt\im Trauma Healing Polres Gresik di Posko BPBD lapangan Desa Suwari Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik. Senin 25 Maret 2024 malam. Tim Trauma Healing Polres Gresik menghadirkan berbagai permainan dan aktivitas kreatif untuk menghibur anak-anak. Mengenakan kostum boneka zebra.
Kegiatan bhakti sosial dan kesehatan serta Trauma healing yang dilakukan Polres Gresik ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat yang tertimpa bencana.
"Semoga bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, masyarakat korban gempa bumi di Sangkapura dapat segera bangkit dan kembali menjalani kehidupan normal," kata Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom dikutip dari medsos Polres Gresik.