Hari Kedua Banjir Mojokerto, Belum Surut di 3 Desa
Banjir di Kabupaten Mojokerto yang menggenangi tiga desa di Kecamatan Mojosari dan Pungging hingga Jumat 08 Maret 2024, belum surut sepenuhnya. Kondisi ini telah memasuki hari kedua banjir, genangan air masih setinggi 30-60 cm.
Abdul Khakim Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, menegaskan, selain desa Ngrame beberapa titik juga masih tergenang di antaranya Dusun Gembongan Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, ketinggian air mencapai 30 cm.
Kemudian di Dusun Gempol Malang, Dusun Kedung Kudi dan Dusun Balongcangak Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari genangan air di permukiman penduduk masih sekitar 20 persen.
"Kondisi terkini mengalami penyusutan, kalau diprosentase itu untuk permukiman penduduk yang kebanjiran kemarin sekarang sudah surut. Di dusun Kedung Kudi masih ada genangan air sekitar 20 persen," kata Khakim kepada wartawan.
Banjir juga masih melanda Desa Ngrame Kecamatan Pungging. Ketinggian air yang sebelumnya mencapai 80 cm berangsur surut sejak dua hari terakhir. Banjir disebabkan karena jebolnya tanggul 2 Sungai di wilayah Mojosari, sedikitnya ada 4 titik yang jebol. Tiga titik berada di Sungai Gembolo, Desa Kebondalem dan satu titik lagi di Sungai Sadar desa Kedung Gempol.
Untuk memperbaiki tanggul sungai sadar yang jebol 2 alat berat dari BBWS dan DPUPR Kabupaten Mojokerto diterjunkan. Selain itu mesin pompa air juga diturunkan untuk menyedot genangan air dari permukiman warga di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging.
"Penurunan sudah sekitar 20 cm. Dari 80 cm sekarang sudah sekitar 60 cm terus turun. Air disedot pakai pompa air dari Provinsi Jatim dan BPBD Kabupaten Mojokerto, dibuang ke sungai sadar," terang Camat Pungging Amshar Azhari Siregar saat dihubungi ngopibareng.id.
Di Dusun/Desa Ngrame Kecamatan Pungging, ada 9 RT yang terdampak banjir, ditambah 6 RT di Dusun Gading. "Ada 3.012 jiwa yang terdampak. Tempat pengungsian ada di Balai Desa, Masjid dan rumah warga yang tidak terdampak banjir," tandasnya.
Advertisement