Hari ke-4 Air PDAM Mampet, Water Cannon Pun Dikerahkan
Aliran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Probolinggo masih mampet hingga hari keempat, Selasa 11 Februari 2020. Warga yang terdampak akibat matinya aliran air PDAM pun semakin meluas, terutama di komplek perumahan hingga rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).
Setelah sebelumnya mengerahkan delapan armada mobil tangki, Pemkot Probolinggo pun menambah armada pendistribusian air minum ke permukiman warga. Sejumlah mobil tangki dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo pun 'dipinjam' untuk memasok air bersih.
Bahkan, mobil meriam air (water cannon) milik Polres Probolinggo Kota (Polresta) yang biasanya untuk menghalau demonstran, kali ini dikerahkan untuk mengangkut air bersih.
“Karena permintaan air bersih meluas, kami pun membantu Pemkot Probolinggo dan PDAM mendistribusikan air ke permukiman warga,” kata Kasat Sabhara Polresta Probolinggo, AKP Dwi Sucahyo.
Sejak Selasa pagi, mobil water cannon berkapasitas sekitar 5.000 liter itu mendistribusikan air ke Rusunawa Bestari di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Air bersih disedot dari mata air Sumberpacar di Jalan Arief Rahman Hakim untuk kemudian dikirim untuk memenuhi 95 kepala keluarga (KK) atau setara 400 jiwa di Rusunawa.
Ketua RT 3 (Lantai 4 Rusunawa) RW 17, Samsul mengatakan, sejak dua hari yang lalu warga penghuni Rusunawa Bestari kesulitan mendapatkan air bersih. Hal itu diperparah dengan habisnya air di tandon air di Rusunawa.
“Syukur alhamdulillah, Polresta akhirnya mendistribusikan air bersih ke Rusunawa,” kata Samsul.
Dia berharap, droping air bersih terus berjalan hingga aliran air PDAM normal kembali.
Masalah darurat ini telah dikoordinasikan BPBD Kota Probolinggo dengan BPBD lintas daerah sehingga mendapat bantuan armada. Antara lain 2 unit (5.000-6.000 liter) dari BPBD Kabupaten Probolinggo; 1 unit (5.000 liter) dari Kabupaten Pasuruan; 1 unit (5.000 liter) dari Kota Pasuruan dan 1 unit (8.000 liter) dan mobil tangki dan Batalyon Zipur plus 15 personil TNI.
Terkait matinya aliran air PDAM dalam jangka panjang selama Februari 2020 ini, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin pun langsung menyurati Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Intinya, PDAM melalui Pemkot Probolinggo selaku pemegang saham PDAM, mengajukan bantuan.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Amin Fredy bersama tim PDAM Kota Probolinggo mendapat mandat dari wali kota untuk mengawal upaya itu. “Kami minta bantuan ke gubernur maupun Kementerian PUPR kaitan dengan kondisi pipa induk PDAM yang rusak,” ujarnya.
Pemkot juga mengusulkan ke menteri kalau ada bantuan sarana prasarana. “, bantuan tangki air agar bisa tersalur ke masyarakat,” tambah Amin.
Tidak hanya itu, Pemkot Probolinggo juga memohon bantuan revitalisasi pipa air ke kementerian. “Dengan model pergantian atau pipa mana yang harus diganti. Karena ini membutuhkan teknologi yang lumayan,” ujarnya.
Amin pun berterus terang, kondisi pipa utama PDAM di kawasan Sumber Ronggojalu, Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo memang sudah rusak dimakan usia.
“Kami tidak menutup mata, pipa itu sudah dilas dan tertutup tetapi begitu mendapat tekanan air yang keras langsung retak,” katanya.
Dalam kunjungannya ke provinsi, Amin pun mendapat masukan, jika mau revitalisasi pipa PDAM maka harus segera membuat Detail Engineering Design. Masukan ini akan disampaikan kepada wali kota mengingat penganggaran tahapan revitalisasi harus disiapkan dahulu.