Hari Kartini, Siswi SD di Banyuwangi Diajari Rawat Organ Vital
Peringatan Hari Kartini dilakukan dengan cara yang berbeda oleh MI Darun Najah II Banyuwangi. Pihak sekolah memberikan pembelajaran bagaimana merawat organ wanita sejak dini dan cara pencegahan penyakit yang biasa menyerang kaum hawa, seperti kanker serviks dan payudara.
Sebagai pemateri sekolah menghadirkan seorang dokter yaitu Dr. Kurnia Alisa Putri Sp. PD. Pihak sekolah memilih melakukan kegiatan ini karena murid MI Darun Najah II seluruhnya perempuan. Namun tidak seluruh murid diberikan materi tentang perawatan organ wanita ini. Materi ini hanya diberikan kepada murid kela IV hingga VI.
“Anak kelas I, II dan III hanya diberi materi mengenal bumbu masak dan membantu orang tua di rumah. Untuk anak-anak kelas IV, V, dan VI, karena mereka sudah haid jadi perlu sekali kita berikan bimbingan bagaimana cara merawat organ wanita sejak dini,” jelas Kepala Sekolah MI Darun Najah II, Kepala MI Darun Najah II, Majidatul Himmah.
Pemberian materi ini dilakukan di luar sekolah yakni di area Taman Sritanjung, Banyuwangi. Ini untuk memberikan suasana yang berbeda bagi murid-murid tersebut. Acara ini dimulai sekitar pukul 14.00 WIB.
Majidatul Himmah menyebut, dalam peringatan Hari Kartini ini, pihaknya ingin memberikan sesuatu yang berbeda kepada muridnya. Sesuatu yang banyak gunanya bagi anak-anak perempuan. Sebab, menurutnya, banyak anak-anak yang tidak mengerti bagaimana merawat organ vital. Padahal pengetahuan untuk perawatan dan pencegahan itu sangat penting.
“Karena perempuan paling banyak terkena kanker payudara, kanker serviks. Mereka dibekali pengetahuan agar terhindar dari penyakit yang membahayakan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Kurnia Alisa Putri Sp. PD menyatakan, anak-anak sudah harus diajarkan tentang kesehatan reproduksi sejak mereka mulai mengerti yakni saat berusia tiga tahun. Hanya saja cara penyampaiannya berbeda dengan cara menyampaikan pada anak usia SD.
“Kalau pada anak usia 3-5 tahun mungkin bahasanya tidak sejujur kita bicara pada anak SD. Kalau anak SD sudah belajar biologi sehingga kita bisa menjelaskan lebih detil,” jelasnya ditemui usai memberikan materi.
Idealnya, menurut dr. Kurnia Alisa Putri, untuk pencegahan dan perawatan organ kewanitaan harus dilakukan sejak usia 3 tahun. Harus disampaikan pada anak-anak bahwa organ kemaluannya adalah sesuatu yang harus dilindungi, dijaga dan tidak boleh semua orang tahu.
Anak-anak juga harus memahami bagaimana cara membersihkan organ vitalnya. Mereka harus memahami saat mereka kencing harus dibersihkan dengan air. Pembersihan harus dilakukan dari depan ke belakang, bukan dari belakang ke depan. Karena itu akan meningkatkan risiko kuman dari anus untuk naik ke saluran kencing.
Untuk pencegahan penyakit, kata Dia, sebenarnya usia yang paling ideal adalah mulai kelas III SD. Karena pada usia ini mereka sudah paham.
“Karena untuk mempersiapkan mereka menstruasi. Biasanya umur 8 tahun atau kelas IV SD sudah mulai menstruasi,” bebernya.
Berikutnya adalah bagaimana caranya mengganti pembalut dan berapa kali harus diganti saat sedang haid. Misalnya sehari minimal tiga kali. Hal itu, kata Dia, tergantung pada pendarahan dan aktivitasnya juga.
“Hal-hal simpel seperti itu sih sebenarnya. Ganti celana dalam seperti apa, perawatan celana dalam seperti apa, harus dijemur, harus diletakkan yang tidak lembab, yang kering,” bebernya.
Anak-anak itu juga dibekali pengetahuan tentang kanker serviks dan kanker payudara. Setidaknya, anak-anak tahu apa yang disebut kagker serviks, seperti apa risikonya, seperti apa pencegahannya. Sehingga mereka mengerti saat memilih menikah muda, mereka mempunyai risiko terserang kanker serviks lebih mudah lagi.
“Tapi sekarang pencegahannya ada vaksin,” ujarnya.
Dia menyebut, usia yang paling rentan terserang kanker serviks itu rata-rata usia 40 tahun ke atas. Namun, banyak kasus juga ditemukan kasus mereka yang masih berusia 27-28 tahun ada yang terkena kanker serviks. Sebab mereka menikahnya masih sangat muda.
“Jadi banyak dari pelosok menikhanya masih muda, beberapa tahun kemudian ditemukan menderita kanker serviks,” katanya.
Advertisement