Hari Kartini, Ada 206 Pahlawan Nasional dengan 16 Orang Perempuan
Raden Ajeng Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional sejak tahun 1964. Ia menjadi satu di antara beberapa perempuan pertama yang menerima gelar Pahlawan Nasional. Hingga saat ini, ada 206 Pahlawan Nasional dan hanya 16 di antaranya perempuan.
Gelar Pahlawan Nasional
Pahlawan Nasional adalah gelar yang dianugerahkan oleh Presiden. Prosesnya, dimulai dari kepala daerah, seperti bupati hingga gubernur dan kemudian diusulkan ke kementerian sosial. Selanjutnya, nama itu akan disampaikan ke Dewan Gelar yang beranggotakan dua orang akademisi yang berlatar belakang militer serta pernah menerima penghargaan.
Bila lolos, nama itu akan disampaikan ke presiden dan ditetapkan setiap Hari Pahlawan, pada 10 November. Tahun lalu, Presiden Joko Widodo menetapkan enam orang yang menerima gelar Pahlawan Nasional. Sehingga jumlahnya kini mencapai 206 orang, dikutip dari Data Indonesia.
16 Orang Perempuan
Namun dari jumlah tersebut, hanya 16 perempuan saja yang menerima gelar Pahlawan Nasional. Cut Nyak Dhien, Cut Mutia dari Aceh adalah dua perempuan yang menerima gelar pertama di tahun 1964, disusul RA Kartini di tahun yang sama.
Gelar Pahlawan Nasional untuk perempuan yang paling akhir diberikan Presiden Joko Widodo, pada Ratu Kalinyamat. Pahlawan perempuan yang turut berjuang melawan penjajah Belanda dari Jepara, Jawa Tengah, tahun 2023 lalu. Mereka diangkat sebagai Pahlawan Nasional karena jasanya. Mulai dari turut melawan kolonial Belanda, mencerdaskan rakyat, hingga berjuang di ranah politik sebagai anggota parlemen hingga menegakkan demokrasi sebagai jurnalis. Termasuk pula menjahit bendera pusaka Merah Putih.
Berikut daftar 16 orang perempuan penerima gelar Pahlawan Nasional.
Cut Nyak Dhien 1964
Cut Meutia 1964
RA Kartini 1964
Raden Dewi Sartika 1964
Fatmawati Soekarno 1964
Siti Mangopoh 1964
Martha Christina Tijahahu Maluku 1969
Maria Walanda Maramis Sulawesi Utara 1969
Nyai Akhmad Dahlan DIY 1971
Nyi Ageng Serang Jateng 1974
H. Rusana Said Sumbar 1974
Opu Daeng Risadju 2006
Laksamana Malahayati 2017
Andi Depu Maraddia Balanipa 2018
Rohana Kudus 2019
Ratu Kalinyamat 2023
Advertisement