Hari Kanker Sedunia, Ini Jenis Kanker paling Bahaya di Indonesia
Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day diperingati setiap 4 Februari. Momen peringatan yang diprakarsai oleh Union for International Cancer Control (UICC) ini pun menandakan perhatian dan terwujudnya gerakan serta dukungan dunia dalam melawan kanker, penyakit yang disebut WHO sebagai salah satu dari 10 ancaman kesehatan di dunia.
Dikutip dari laman World Cancer Day, tema Hari Kanker Sedunia tahun ini adalah Close The Care Gap atau menutup kesenjangan perawatan. Tema ini bermakna pemerataan akses pelayanan kanker yang bermutu. Seperti diketahui, kanker merupakan penyakit serius yang sifatnya ganas dan mematikan.
Kanker dipicu perubahan tidak terkendali pada kelompok sel-sel normal di dalam tubuh. Pertumbuhan sel yang tidak normal ini bisa membentuk sebuah benjolan yang dinamakan tumor. Kondisi ini berlaku bagi semua jenis kanker, kecuali leukemia atau kanker darah. Tumor yang tidak mendapat penanganan atau dibiarkan begitu saja dapat tumbuh dan menyebar ke jaringan normal di sekitarnya.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah kasus tertinggi terkait penyakit kanker. Berdasarkan data GLOBOCAN 2020, kasus kanker yang paling dominan di Indonesia salah satunya adalah kanker payudara. Sedangkan kanker mematikan ialah leher rahim (serviks).
Menurut Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar, kasus baru kanker payudara mendekati 66 ribu dengan tingkat kematian lebih dari 22.000 jiwa. Hal ini disebabkan 70 persen datang pada stadium lanjut.
"Nah mungkin ada dua penyebabnya kalau kami melihat. Yang pertama adalah pasien delay yang artinya keterlambatan penanganan pasien. Yang penyebabnya antara lain, mungkin keterbatasan pengetahuan, skrining dan deteksi dini atau tidak mempunyai biaya untuk berobat, ketakutan yang amat sangat, atau bisa juga dia enggan berobat ke dokter dengan lebih memilih pengobatan alternatif," terang istri Agum Gumelar ini.
"Diharapkan tidak ada lagi kesenjangan pelayanan kesehatan di masyarakat terkait masalah kanker, meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya tahu penyakit kanker, mengurangi ketidaktahuan ataupun ketakutan masyarakat untuk memeriksa sejak dini," sambung Linda.