Hari Jadi Surabaya, Dewan Jatim Wanti-Wanti Klaster Pesantren
Di momen Hari Jadi Kota Surabaya atau HJKS yang ke-727 pada 31 Mei 2020, anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PKB Dapil Surabaya, Syamsul Arifin, mewanti-wanti Pemerintah Kota Surabaya untuk memperhatikan protokol kesehatan bagi pesantren yang akan segera menerapkan new normal.
"Saya ucapkan selamat hari jadi untuk Kota Surabaya. Ada pesan dari saya, jangan lupakan pesantren, yuk perhatikan keberadaan pesantren di Surabaya ini dengan kita memperketat penanganan Covid-19," ucap Syamsul kepada Ngopibareng, Minggu 31 mei 2020.
Menurutnya, proses screening kepada para santri yang akan kembali ke Surabaya harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, mulai pemeriksaan secara massal, rapid test dan swab besar-besaran, hingga pemetaan santri dari daerah perlu dilakukan. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih luapan masyarakat dari zona merah.
Tak hanya itu, sterilisasi ruang belajar dan kesiapan sarana dan prasarana kesehatan juga perlu mendapat perhatian, juga anggaran untuk menerapkan proses transisi dari dalam pesantren.
"Memperketat swab masal untuk pesantren-pesantren. Kita tidak ingin seakan-akan pesantren ini menjadi klaster baru. Nah yang bisa melakukan itu kan Kepala Daerah, dalam hal ini walikota yang harus bersikap," tambah mantan ketua DPC PKB Surabaya itu.
Menurut Syamsul, Pesantren sendiri merupakan salah satu penopang kultur sosial kemasyarakatan secara religius yang turut serta terjun di Masyarakat. "Karena bagaimanapun pesantren adalah bagian kewilayahan yang ada di Surabaya," pungkasnya.
Advertisement