Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, Eri Harap Gotong Royong Tetap Terjaga
Kota Surabaya resmi merayakan Hari Jadi ke-731 pada hari ini, Jumat 31 Mei 2024, . Hari jadi ditandai dengan resepsi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 di Balai Kota Surabaya,.
Dalam resepsi ini, tampak ada beberapa rangkaian acara yang diselenggarakan berupa pembacaan sejarah Kota Surabaya, kemudian penampilan kesenian musik, pemotongan tumpeng raksasa dan juga pemberian pengharagaan terhadap stakeholder dan tokoh-tokoh dalam pembangunan Kota Pahlawan.
Eri mengatakan, saat ini kemajuan Surabaya tak lepas dari kinerja seluruh warga yang bergotong royong untuk menghadapi berbagai masalah yang ada. Salah satu yang tak bisa dilupakan soal pandemi Covid-19.
Ia mencontohkan, karena pendemi tersebut memberi dampak negatif bagi seluruh sektor di Surabaya. Mulai dari loyonya perekonomian, tingkat pengangguran yang tinggi dan banyak lagi. Hal tersebut diperkuat data kemiskinan saat itu 10,6 persen dan kini menjadi 4,5 persen.
Karena itu, kemudian Pemkot Surabaya menggagas program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan program perekonomian yang juga mendapat dukungan dari seluruh warga Surabaya.
“Kita menumbuhkan 30 ribu UMKM, 10 ribu di antaranya pengusaha baru. Kita memulai melalui e-peken transaksi Rp132 miliar dalam setahun. Terima kasih juga seluruh ASN memberikan infaq sodaqoh dan juga belanja melalui e-peken yang semua untuk UMKM Surabaya. Ini yang membuat Surabaya bangkit cepat dari pandemi Covid. Saat ini bahkan pertumbuhan 5,7 persen lebih tinggi dari pergerakan ekonomi jatim dan nasional,” ungkap Eri.
Selain itu, ia juga mengatakan karena masyarakat pula kini pihaknya melakukan inovasi terkait pemberian layanan administrasi kependudukan langsung dari tingkat terbawah yakni RW. Sehingga, warga bisa lebih mudah mengakses segala kebutuhan dan dalam waktu yang lebih singkat.
Kendati sudah banyak kemajuan, mantan Kepala Bappeko Surabaya itu mengharap warga Surabaya tetap menjaga gotong royong dan kebersamaan karena tantangan ke depan semakin berat dengan berbagai dinamika yang ada.
“Surabaya dibangun dari kekeluargaan, Surabaya dibangun dengan kekuatan kerakyatan dan kebersamaan. Hebatnya Surabaya bukan karena walikota, bukan karena DPRD tapi karena seluruh warga Surabaya saling membantu. Maka pertahankan karena itu Surabaya jadi seperti ini,” pungkasnya.