Hari Jadi Kota Mojokerto ke 103, Upacara di Tengah Pandemi
Tangguh, Bangkit, dan Sejahtera itulah yang menjadi tema di hari jadi Pemerintah Kota Mojokerto yang ke 103. Meski di tengah pandemi Covid-19 upacara hari jadi Kota Onde - onde ini digelar dengan protokol kesehatan ketat di halaman Kantor Pemkot Mojokerto, Jalan Gajah Mada Nomor 145, Kota Mojokerto, Minggu 20 Juni 2021.
Upacara dipimpin langsung oleh Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari. Pembukaan kegiatan tersebut juga dengan mempersembahkan tarian tradisional. "Momentum peringatan hari jadi ke 103 kali ini mempunyai makna khusus bagi kita semua. Upacara Hari Jadi Kota Mojokerto ke-103 ini masih sama seperti 2020 yang lalu, masih di masa pandemi Covid-19," ungkap Ning Ita, sapaan akrab Walikota Mojokerto.
Ning Ita mengajak para peserta upacara untuk mengambil momentum hari Jadi Kota Mojokerto sebagai bentuk introspeksi bersama terhadap apa yang telah diupayakan Pemerintah Kota Mojokerto untuk warga masyarakat.
Di tahun lalu, Upacara Hari Jadi Kota Mojokerto diselenggarakan dalam bentuk virtual. Hanya beberapa peserta saja yang hadir sehingga upacara Hari Jadi Kota Mojokerto ke-103 tidak jauh berbeda kondisinya dibandingkan tahun lalu.
"Hari jadi ke 103 yang masih pandemi diharapkan menjadi spirit tangguh menghadapi Covid-19. Tersirat harapan besar untuk warga masyarakat agar menjadi manusia tangguh, bangkit dari keterpurukan di tengah pandemi Covid-19. Kemudian bertransformasi menuju masyarakat yang sejahtera," terang Ning Ita.
Di masa pandemi Covid-19 secara global ini, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut berinovasi dalam memberikan pelayanan publik. Dalam amanat instruktur upacara, kembali menekankan jika integritas seorang ASN harus bisa menjadi contoh. Tauladan yang diberikan dalam bentuk kepatuhan terhadap penerapan protokol kesehatan.
"ASN Memberikan taulada perilaku hidup sehat serta menerapkan 5M (Mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas)," ujar Ning Ita.
Hari Jadi Kota Mojokerto ke-103 ini hendaknya dijadikan refleksi, introspeksi, dan ada perubahan pola pikir dan tindakan-tindakan yang lebih baik. "Momentum Hari Jadi Kota Mojokerto ke 103 ini jangan hanya menjadi kegiatan seremonial saja, namun harus ada perubahan pola pikir dan tindakan ke arah yang lebih baik," terangnya.
Selama kepemimpinannya yang memasukI 2,5 tahun ini, Kota Mojokerto telah memperoleh beberapa penghargaan. Salah satunya adalah predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Telah berhasil 31 penghargaan tingkat regional pun nasional. Salah satu penghargaan yang diterima Kota Mojokerto adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk 7 kalinya 7 Mei 2021," kata Ning Ita dalam upacara Hari Jadi Kota Mojokerto ke 103.
Pemerintah berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur, dan sumberdaya manusia "Salah satunya kami berikan dalam bentuk Inkubasi wirausaha, pendampingan wirausaha, pengembangan sektor UMKM di Kota Mojokerto dan juga dalam hal Ekonomi kreatif,"
Pada sisi pengembangan pelayanan masyarakat, Kota Mojokerto memfasilitasi metode pembayaran secara digital. Digitalisasi ini menjadi hal yang mesti dalam kehidupan era new normal seperti ini. "Kota Mojokerto memfasilitasi dengan metode pembayaran secara digital. Dalam suasana pandemi ini secara otomatis akan menjamin protokol kesehatan dengan cashless," terangnya.
Digitalisasi ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) nomor 3 tahun 2021. Keppres ini mengatur mengenai pembentukan Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD). "Amanat keputusan presiden Nomor 3 tahun 2021 hari ini patut untuk kita apresiasi. Dimana kami di Pemerintahan Kota Mojokerto mampu mewujudkan dalam waktu tidak lebih dari 1 bulan," pungkas Ning Ita.