Senin Ini Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi
Hari ini, Senin 9 Desember adalah puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019, yang di Indonesia akan digelar di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta.
Adapun tema yang diambil untuk Hari Antikorupsi Sedunia 2019 adalah "Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju".
Banyak rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyemarakkan Hari Antikorupsi Sedunia 2019.
Rangkaian kegiatan dimulai pada hari Jumat 6 Desember lalu dengan diselenggarakannya Festival Suara Anti-Korupsi (Saksi) dan penghargaan Apresiasi Jurnalis Lawan Korupsi 2019.
Untuk penghargaan jurnalis, Antara berhasil meraih penghargaan melalui dua jurnalis TV-nya, yakni Achmad Syaiful Afandi dan Yusup Fatoni yang masing-masing berhasil meraih juara satu dan kedua untuk kategori video.
Selanjutnya, pada hari Minggu 8 Deesember sampai Jumat 13 Desember banyak rangkaian kegiatan yang digelar seperti Premiere dan Awarding Anticorruption Film Festival (ACFFest) 2019 dan Dongeng Kebangsaan Antikorupsi, serta lelang eksekusi 22 barang rampasan negara.
Kemudian, sejumlah workshop bagi stakeholder (pemangku kepentingan) antikorupsi yang melibatkan media massa, CSO, kampus, akademisi, penyuluh antikorupsi, kepala daerah, dan mitra pembangunan, serta diskusi tentang kajian KPK terkait dengan sistem integritas partai politik (SIPP) dan skema pendanaan parpol, seminar dengan tema "Komitmen Antikorupsi untuk Investasi yang Lebih Baik", kegiatan Temu Aksi Nasional Penyuluh Antikorupsi, dan lain-lain.
Sementara itu, puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019 yang digelar pada hari Senin hari ini, KPK turut mengundang pimpinan kementerian/lembaga, kepala pemerintahan daerah, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya yang selama ini telah berkontribusi dalam upaya pemberantasan korupsi baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan KPK.
Hakordia 2019 juga merupakan peringatan yang terakhir untuk pimpinan KPK periode 2015 sampai dengan 2019, yakni Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Laode M. Syarif, dan Saut Situmorang. Alexander Marwata akan menjabat lagi sebagai pimpinan KPK periode 2019—2023.
Pesan Hakordia 2019
Sekjen KPK Cahya Hardianto Harefa saat jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (6/12), bersama dengan Ketua KPK RI Agus Rahardjo dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan bahwa melalui rangkaian kegiatan Hakordia 2019, KPK mengajak segenap pemangku kepentingan membangun kesadaran dan semangat perlawanan terhadap korupsi melalui pendekatan humanis dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk masyarakat.
Sementara itu, Agus mengharapkan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019 ini bisa menjadi semangat antikorupsi untuk seluruh komponen bangsa, seperti instansi pemerintah dan masyarakat.
Ia juga sempat meminta maaf karena penyelenggaraan Hari Antikorupsi Sedunia 2019 lebih sederhana karena digelar di Gedung Merah Putih KPK. Namun, hal tersebut, kata dia, tidak mengurangi semangat KPK untuk selalu menggelorakan semangat antikorupsi. Diketahui pada peringatan Hakordia sebelumnya selalu dilakukan di luar KPK.
Febri menyatakan bahwa peringatan Hakordia 2019 sekaligus menjadi pesan juga bahwa isu pemberantasan korupsi adalah isu yang krusial jika berbicara tentang Indonesia yang maju ke depan dari aspek perekonomian, aspek kesejahteraan, dan juga aspek lainnya.
Dengan kondisi yang terjadi saat ini, kata dia, ada berbagai upaya untuk mengesampingkan isu antikorupsi atau tidak meletakkan isu antikorupsi menjadi isu penting untuk memajukan Indonesia.
Oleh karena itu, kata Febri, dengan peringatakan Hari Antikorupsi Sedunia 2019, KPK mengharapkan ada kontribusi yang siginifakan dari semua institusi pemerintahan dan semua kalangan untuk lebih kuat berupaya melakukan pemberantasan korupsi.
Presiden Diundang
Agus juga menyatakan lembaganya telah mengundang Presiden untuk hadir pada peringatan puncak Hari Antikorupsi Sedunia 2019 di Gedung Merah Putih KPK pada hari Senin ini.
KPK, kata dia, tinggal menunggu kabar dari Presiden apakah bisa menghadiri puncak Hakordia 2019.
Agus mengatakan bahwa kehadiran Presiden sangat diharapkan sekaligus lembaganya juga akan melaporkan perkembangan aplikasi JAGA kepada Presiden.
JAGA merupakan aplikasi pencegahan korupsi yang mendorong transparansi penyelenggaraan pelayanan publik dan pengolahan aset negara. JAGA melibatkan peran masyarakat guna memantau, mengusulkan perbaikan, dan melaporkan penyimpangan.
"Harapan kami ini juga bisa kami laporkan perkembangannya karena pada tahun 2016. Saya pada waktu itu mendampingi Pak Jokowi meresmikan JAGA ini waktu itu dengan Pak Wiranto (Menkopolhukam). Kalau tidak salah pada tahun 2016," kata Agus.
Selain Presiden, KPK juga turut mengundang empat pimpinan KPK baru, yakni Firli Bahuri, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron.
Ia juga mengharapkan pada pimpinan baru KPK bisa terus mengembangkan aplikasi JAGA.
Agus juga berharap dengan pimpinan yang baru ini bisa dikembangkan. Nanti pada waktunya orang tahu pelayanan informasi publik di seluruh negeri.
"Yang ada hari ini baru pendidikan, kesehatan, perizinan anggaran daerah, dan dana desa," ujar Agus.(an/ar)
Advertisement