Hari ini, Para Tukang Becak Solo jadi Orang Paling Sibuk di Dunia
Mumpung masih pagi, mumpung mereka masih bisa diajak ngobrol dan berfoto, kita simak sedikit aktivitas para becak Solo yang ikut mangayu bagya dan seksi sibuk dalam pernikahan Kahiyang and Bobby hari ini yuk.
Lagi-lagi para tukang becak Solo yang jumlahnya ribuan itu ikut besar hatinya. Apa pasal? Mereka ikut merasa terlibat dalam pernikahan putra Jokowi, Presiden, yang berlangsung hari ini. Mereka akan sibuk mondar-mandir mengangkut tamu-tamu penting Presiden yang asli Wong Solo itu.
Simak mereka saat diajak berfoto ini. Ekspresinya, pagi-pagi begini, sudah luar biasa. Padahal mereka belum kena secangkir kopi, sebatang rokok, dan sepiring sarapan pagi. Hari biasa, tanpa hari istimewa seperti ini, jangan coba minta foto dengan pose seperti ini, salah-salah Anda malah diminta yang kayuh becak, sementara tukang becaknya yang meminta Anda untuk difoto
Tempat duduk berkali-kali dilap. Sebelum ngelap tempat duduk, besi-besi penyangga tempat duduk sudah lebih dahulu dilap. Pendeknya, semua kisi-kisi becak sudah dilap sampai kinclong. Kalau biasanya hanya lap seadanya, yang warnanya kadang sulit membedakan mana bekas oli mana kain, kini pakai lap baru.
Lapnya baru pak? "Iya lah mas, kan ikut malu kalau lapnya warna oli begitu. Nanti mencemari tempat duduk kita ikut repot. Pasti nanti yang naik becak orang-orang penting. Sesekali, lap yang kita pakai biar ikut penting dong," kata Sukri, warga Laweyan yang sampai begitu pedulinya ke persoalan lap.
Apa becak yang lain juga pakai lap baru? Ada yang pakai, ada yang tidak. Tapi rata-rata pakai lap yang bersih tanpa oli. Kata mereka, itu inisiatif pribadi. Tidak ada bujet khusus yang diberikan panitia untuk membeli lap. Hanya mengurangi sedikit bujet untuk beli kopi.
Kalau yang di bawah baliho gambar Kahiyang dan Bobby masih sibuk me-lap jok-jok becaknya, yang ini sudah siap menyambut tamu siapa saja. Mengantar siapa saja. Berfoto dengan siapa saja. Atau, diambil fotonya oleh siapa saja.
Wajah-wajah pak tukang becak ini tidak ada yang tidak sumringah. Semua senyum cerah. Secerah hati dan batin Kahiyang-Bobby yang hari ini melangsungkan akad nikah barangkali. Padahal lho, mereka pada belum ngopi. Padahal lho, biasanya, sepagi ini mereka sudah habis kopi secangkir dan udut rokok sak uthil.
Mereka ini, biasanya mangkal di kawasan Balai Kota Solo. Hilir mudiknya adalah konsumen Pasar Klewer dan Pasar Gede. Sesekali pelesir Kraton Solo dan Balai Kota. Tapi, hari ini, mereka bersedia diajak kemana saja. Termasuk mengayuh becak hingga ke kediaman Presiden Jokowi. Jaraknya cukup jauh, cukup menguras keringat dan menghabiskan rangsum dua piring. Namun, wajah-wajah mereka bertabur senyum tanpa memikirkan itu.
Tampil rapi juga sudah ditunjukkan mereka di sudut Solo yang lain. Ini kawasan sibuk. Ini kawasan rawan macet. Ini salah satu pusat bisnis di Solo. Unik ya, hari-hari biasa, tanpa momen ini, mereka agak susah sangat rapi. Maklumlah, meski menganut antri saat ambil penumpang, mereka tetap pada prisip berburu rejeki, berburu makan. Ada persaingan satu sama lain.
Tapi lihatlah, pagi ini mereka juga sudah siap. Siap menyambut tetamu Pak Presiden. Tetap ada persaingan, namun persaingan kali ini adalah persaingan keramahan. Mereka akan seramah mungkin dengan para tamu. Agar becaknya dinaiki orang penting. Agar orang penting itu suatu saat juga mengingat keramahannya. Keramahan Wong Solo.
Penting artinya becak mereka dinaiki orang penting. Itu artinya, mereka ikut menjadi penting dalam momen penting Pak Presiden yang juga tetangga mereka di Solo. Mereka tidak menarik bayaran. Jerih mereka hanya perlu dibilang penting. Sederhanya, tanpa naik becak mereka orang-orang penting itu hatinnya akan berkurang asyik ketika hadir dalam pernikahan Kahiyang-Bobby.
Pesona Indonesia. Pesona Indonesia itu naik becak. Pesona Indonesia itu bisa ke acara manten dengan diantar becak. Rasanya seperti naik Mercy atau Camry. Tidak percaya? Cobalah jajal. Sudah seperti Mercy dan Camry masih ditambah dengan full sensasi. Apalagi yang dihadiri adalah mantennya anak Presiden yang sedang berkuasa.
Naik becak ini, kemudian menjadi tamu Jokowi Presiden, Pak Presiden pasti akan merasa ikut bangga karena sudah ikut mencicipi becak Solo. Mejajal keringat para tukang becak Solo. Boleh jadi bau keringatnya beda. Berbeda karena berbau kebanggaan sudah berhasil mengantar tamu sang Presiden.
Coba naik Mercy, atau naik Camry. Cari yang paling mahal sekalipun, bahkan yang paling gres kalau ada. Si becak abaikan saja, karena tidak menambah gensi. Coba nanti simak mimik muka Pak Jokowi ketika berhasil salaman. Bangga atau cemberut? Namun, selama penulis mengenal Pak Presiden sejak menjadi pengusaha kayu hingga Walikota Solo, yakinlah, akan banyak cemberutnya ketimbang bangganya begitu melihat Anda naik Mercy atau Camry atau apa saja yang lebih cuanggih dan nyuaman ketimbang becak Solo. (idi)