Hari Ini, Kabupaten Pasuruan Mulai Batasi Kunjungan Wisatawan
Kabupaten Pasuruan batasi jumlah kunjungan di tempat wisata, maksimal 25 persen dari kapasitas. Ketika pengunjung yang datang telah melewati batas itu, maka tempat wisata akan langsung ditutup.
“Kalau sudah lebih dari 25 persen kapasitas, maka tempat wisatanya akan ditutup. Bukan ditutup tidak menerima wisatawan. Tapi hanya memasukkan wisatawan yang jumlahnya tidak lebih dari 25 persen,” kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya.
Pembatasan ini akan berlaku mulai Sabtu, 19 Juni 2021. Untuk mengawal kebijakan baru ini, Satgas akan menerjunkan Tim Gabungan dari TNI, POLRI, Satgas Kabupaten seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga petugas dari Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) di tempat wisata itu sendiri.
Seluruh tim tersebut bertugas untuk mengawasi jumlah pengunjung dan penerapan protokol kesehatan selama berada di dalam area wisata. Baik di tempat wisata yang dikelola oleh Pemda maupun seluruh tempat wisata di semua kecamatan se-Kabupaten Pasuruan.
“Ada tentara, polisi, Satpol PP, Dinas Perhubungan sampai petugas di tempat wisata itu sendiri. Kita kawal untuk mengawasi jumlah kunjungan dan juga bagaimana protokol kesehatannya,” terangnya.
Tak selesai sampai di sini, kebijakan baru Pemkab ini akan ditindaklanjuti dengan penerbitan Surat Edaran (SE) Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan atau Bupati Pasuruan. Dijelaskan Anang, dalam surat edaran ini juga akan membahas apa saja kebijakan Pemda yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh masyarakat. Termasuk perihal hajatan dan pertunjukan di antaranya musik dan olahraga.
Dengan pembatasan aktifitas masyarakat yang efektif mulai hari ini, Anang meminta masyarakat untuk semakin meningkatkan kewaspadan terhadap penyebaran Covid-19. “Sepertinya masyarakat sudah jenuh, sehingga mengabaikan protokol kesehatan. Banyak sekali yang tidak memakai masker. Terutama di desa-desa. Inilah yang harus dirubah. Saya minta masyarakat untuk tidak meremehkan virus ini. Jelas berbahaya,” tutupnya.
Advertisement