Hari Ini Ismail Sabri Dilantik Jadi Perdana Menteri Malaysia
Malaysia punya perdana menteri baru, Ismail Sabri Yaakob. Dalam pemungutan suara di parlemen kemarin, Ismail Sabri mendapat dukungan 114 dari 221 anggota parlemen untuk mayoritas tipis.
UMNO kini kembali berkuasa di Malaysia. Partai politik dengan pemerintahan terlama di Malaysia itu merebut kembali jabatan perdana menteri yang hilang dalam kekalahan mengejutkan pada pemilihan 2018.
Hari ini, Sabtu, Ismail Sabri, 61 tahun, dilantik sebagai perdana menteri kesembilan Malaysia pada hari Sabtu.
Ismail menjadi adalah wakil perdana menteri di bawah pemerintahan Muhyiddin Yassin, yang mengundurkan diri pada Senin setelah kurang dari 18 bulan menjabat. Karena adanya pertikaian dalam koalisinya membuatnya kehilangan dukungan mayoritas. Penunjukan Ismail pada dasarnya mengembalikan aliansi Muhyiddin.
Raja Malaysia, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah mengatakan Ismail mendapat dukungan dari 114 anggota parlemen untuk mayoritas tipis.
Pengumuman itu muncul setelah raja bertemu dengan penguasa negara Melayu yang memberi saran untuk menunjuk Ismail Sabri. Peran raja sebagian besar bersifat seremonial di Malaysia, tetapi dia menunjuk orang yang dia yakini memiliki dukungan mayoritas di Parlemen sebagai perdana menteri.
Sultan Abdullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia berharap penunjukan Ismail Sabri akan mengakhiri gejolak politik negara itu. Dia mendesak anggota parlemen untuk mengesampingkan perbedaan politik mereka dan bersatu untuk mengatasi pandemi yang memburuk di negara itu.
“Penunjukan Ismail memang tidak terduga. Dengan ini, UMNO kini kembali ke kursi kekuasaan di Malaysia,” kata James Chin, pakar Asia di University of Tasmania Australia, seperti dikutip Al Jazeera.
Sebanyak 114 suara Ismail melebihi 111 yang dibutuhkan untuk mayoritas sederhana tetapi dekat dengan dukungan yang dimiliki dan tidak dapat dipertahankan Muhyiddin. Ismail berasal dari UMNO, partai besar dalam aliansi, tapi dia masih membutuhkan partai Muhyiddin untuk dukungan yang cukup untuk memimpin.
Warga Malaysia yang marah meluncurkan petisi online untuk memprotes pencalonan Ismail Sabri dengan lebih dari 340.000 tanda tangan telah berhasil dikumpulkan. Banyak yang percaya penunjukan Ismail akan memulihkan status quo, dengan tanggapan yang dianggap gagal terhadap pandemi yang memburuk.
Malaysia memiliki salah satu tingkat infeksi dan kematian per kapita tertinggi di dunia, meskipun keadaan darurat tujuh bulan dan penguncian sejak Juni. Infeksi baru harian meningkat lebih dari dua kali lipat sejak Juni mencapai rekor baru 23.564 pada hari Jumat, menjadikan total negara itu menjadi lebih dari 1,5 juta kasus. Kematian telah melonjak hingga di atas 13.000.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mengkritik badan-badan keamanan di bawah pengawasan Ismail, ketika mereka memenjarakan dan mendeportasi ribuan migran dan pengungsi tidak berdokumen, sebagai alasan untuk menghentikan penyebaran virus.
Beberapa politisi UMNO menghadapi tuduhan korupsi, termasuk Presiden Ahmad Zahid Hamidi dan mantan Perdana Menteri Najib Razak, yang dihukum tahun lalu atas skandal miliaran dolar di dana negara 1Malaysia Development Berhad.
Ahmad Zahid dan Najib Razak menyangkal tuduhan, dan keduanya masih tetap sangat berpengaruh dan termasuk di antara anggota parlemen UMNO yang menarik dukungan untuk Muhyiddin.
Ismail Sabri, ayah empat anak, populer di kalangan masyarakat akar rumput Malaysia, terutama etnis Melayu, yang merupakan mayoritas dari etnis lainnya yaitu Tionghoa dan minoritas India. Ismail pernah mendapat kecaman di masa lalu karena komentar kontroversial tentang kelompok minoritas Malaysia.
Dalam sebuah posting Facebook 2015, Ismail mendesak orang Melayu untuk memboikot bisnis yang dijalankan oleh etnis Tionghoa. Tapi dia kemudian menghapus postingan tersebut dan mengklarifikasi bahwa komentar tersebut ditujukan pada bisnis China yang menolak untuk memotong harga barang, meskipun ada penurunan harga minyak pada saat itu. Dia sempat diinterogasi oleh polisi atas postingan tersebut.
Pada tahun 2018, Ismail kembali memicu kemarahan setelah menuduh oposisi Partai Aksi Demokratik, yang anggotanya sebagian besar etnis Tionghoa, bertujuan untuk menghilangkan hak-hak khusus orang Melayu dan keunikannya. (nis)