Hari ini, IGD RSUD Ngudi Waluyo Blitar Dibuka
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, siap beroperasi kembali. Tim kesehatan telah melakukan protokol general cleaning dan penataan ulang tenaga kesehatan.
"Setelah dilakukan protokol general cleaning dan penataan ulang tenaga kesehatan, Senin, 27 Juli 2020 pukul 07.00 WIB, IGD RSUD Ngudi Waluyo Wlingi siap dibuka kembali untuk melayani masyarakat," kata Bupati Blitar Rijanto seperti dilansir dari Antara di Blitar, Minggu 26 Juli 2020.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar, sebelumnya memberikan penjelasan bahwa terdapat cluster baru, yakni cluster RSUD Ngudi Waluyo atau gowes (bersepeda). Ada 31 orang yang masuk cluster tersebut pada Jumat, 24 Juli 2020.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti mengakui, tambahan kasus yang terkonfirmasi pada Jumat mencapai 39 dan dari jumlah itu yang paling banyak dari cluster RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar.
"Kami langsung melakukan penelusuran dari temuan kasus tersebut," ujar Krisna Yekti.
Krisna berharap, dengan tracing yang telah dilakukan diharapkan bisa lebih mudah untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19. Pihaknya sudah koordinasi dengan manajemen RSUD Ngudi Waluyo Blitar.
Selain itu juga sudah melakukan tes cepat. Namun, untuk penutupan fasilitas rumah sakit masih menunggu perkembangan dan koordinasi lebih lanjut.
"Pihak rumah sakit masih melakukan swab untuk petugas di beberapa ruangan. Apa boleh buat kalau kondisinya seperti ini apabila ditutup kami arahkan ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Jika penuh ke Medika. OTG (orang tanpa gejala) kami arahkan ke rumah isolasi. Pasien bisa juga kami rujuk ke RSUD Iskak Tulungagung, Pare, Surabaya, atau Malang," kata Krisna Yekti.
Direktur RSUD Ngudi Waluyo, Endah Woro Utami mengatakan, jumlah 31 yang terkonfirmasi itu tersebar. Ada yang bertugas di medis, perawat, hingga bagian administrasi.
"Ya ada medis, perawat, administrasi. Jumlahnya bisa turun, yang sudah lama bisa negatif. Bisa juga naik kan kami tracing terus," kata Woro.
Sementara itu, data Minggu, 26 Juli 2020, jumlah pasien yang dipantau mencapai 22, pasien yang diobservasi ada 18 orang, dan yang terkonfirmasi mencapai 67.
Di Kabupaten Blitar, dari 22 kecamatan hanya terdapat dua kecamatan yang tidak ada temuan kasus, baik yang dipantau, diobservasi, ataupun dikonfirmasi. Dua kecamatan itu adalah Udanawu dan Bakung. Sedangkan sisanya mayoritas sudah ada temuan kasus baik yang dipantau, dirawat, maupun terkonfirmasi.
Pemerintah Kabupaten Blitar meminta warga agar tetap waspada, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), rajin cuci tangan, menggunakan masker, serta menerapkan jaga jarak.
Advertisement