Hari Ini Gunung Agung kembali Erupsi
Gunung Agung kembali mengalami erupsi pada Minggu 24 Desember 2017 pukul 10.05 WITA. Erupsi disertai dengan asap kelabu tebal dengan tinggi kolom abu vulkanik sekitar 2.500 meter di atas puncak kawah mengarah ke Timur Laut.
"Erupsi hanya sesaat sekitar 10 menit saja. Pascaerupsi asap putih keluar dari kawah, dan kadang disertai hembusan," kata Kepala pusat data dan informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers yang diterima ngopibareng.id.
Pada hari Sabtu 24 Desember 2017 pukul 11.57 WITA, Gunung Agung juga erupsi dengan asap kelabu tebal setinggi sekitar 2.500 meter condong ke timur laut. Hujan abu disertai pasir tipis terjadi di sekitar lereng Gunung Agung, seperti di Tulamben, Kubu.
Menurut Sutopo, Aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi. PVMBG sampai saat ini juga masih menetapkan Gunung Agung status Awas (level 4).
Status Awas ini berlaku sejak 27 November 2017 hingga saat ini. Status Awas diberlakukan pada radius 8-10 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.
Artinya masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di dalam radius 8-10 kilometer dari puncak kawah. Di luar area itu aktivitas dapat berjalan normal dan masih tetap aman.
"Tidak ada dampak merusak dari kedua erupsi yang terjadi kemarin dan hari ini," ujarnya. Akivitas masyarakat di Bali juga masih normal.
Justru banyak masyarakat di sekitar Bali menikmati erupsi. Tidak ada kepanikan di masyarakat. Saat ini masyarakat sudah teredukasi dengan cukup baik mengenai erupsi dan ancaman dari Gunung Agung.
Masyarakat tidak mudah percaya pada hoax atau informasi yang menyesatkan. Semua mengacu pada PVMBG sebagai institusi yang kompeten terkait aktivitas gunungapi. Adanya Pasebaya Gunung Agung yang didukung jaringan radio komunikasi melingkari Gunung Agung menyebabkan informasi dapat cepat dan akurat sampai kepada masyarakat.
Kode VONA (Vulcano Observatory Notice for Aviation) untuk Gunung Agung adalah Orange. "Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar dan Bandara Internasional Lombok beroperasi normal dan aman," kata dia.
Sementara itu jumlah pengungsi erupsi Gunung Agung saat ini tercatat 71.045 jiwa yang tersebar di 239 titik pengungsian.
Sebaran dari pengungsi tersebut adalah 42.928 jiwa di Kabupaten Karangasem, 11.441 jiwa di Kabupaten Klungkung, 9.938 jiwa di Kabupaten Buleleng, 977 jiwa di Kabupaten Bangli, 3.502 jiwa di Kabupaten Gianyar, 205 jiwa di Kabupaten Jembrana, 730 jiwa ada di Kabupaten Tabanan, 590 jiwa di Kabupaten Badung, dan 734 jiwa di Kota Denpasar.
Pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi akan terus dipenuhi oleh Pemerintah dan Pemda dibantu dari dunia usaha, NGO, relawan, dan masyarakat.(wah)