Hari Ini, Empat Gunung Api Terpantau Masuk Level Siaga
Empat gunung api di sejumlah tempat di tanah air terpantau masuk level III atau siaga, pada Kamis 10 Agustus 2023. Dengan status siaga, ada perintah larangan untuk mendekati puncak gunung api dalam jarak tertentu terkait keselamatan.
Status level siaga dikeluarkan secara resmi di laman magma.esdm, pada Kamis ini. Sedangkan empat gunung api, yaitu Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Kemudian Gunung Merapi berada di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.
Selanjutnya Gunung Semeru yang berada di antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kemudian Gunung Karangetang, berada di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara. Gunung dengan tinggi 1784 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini sejak beberapa hari lalu menunjukkan keaktifannya.
Gunung Merapi
Salah satu dari empat gunung api, yaitu Gunung Merapi, dalam pengamatan visual terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi antara 100 hingga 200 meter. Dari puncak.
Gunung Merapi juga mengalami 45 kali gempa guguran lava danw awan panas, di sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh 5 km, Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sedangkan di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Untuk lontaran material volkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak gunung.
Gunung Anak Krakatau
Aktivitas Gunung Anak Krakatau, dari pengamatan visual, gunung api tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Sedangkan cuaca berawan, angin lemah kea rah barat laut. Direkomendasikan, masyarakat atau pengunjung wisata untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau setidaknya dalam radius 5 km dari kawah aktif.
Gunung Semeru
Dari pengamatan visual, Gunung Semeru terlihat jelas. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah, angin lemah ke arah utara. Terjadi 22 kali gempa letusan erupsi. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak itu, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Gunung Karangetang
Terpantau tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat laut. Gunung mengalami 49 kali gempa guguran lava dan awan panas.
Masyarakat dan pengunjung tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak kawah dua. dan kawah utama serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, tenggara sejauh 3.5 km.
Advertisement