Hari Ini Berangkat ke Surabaya, Begini Persiapan Pemain Gandrik
Teater Gandrik Sambang Suroboyo akan benar-benar diwujudkan. Komunitas kreatif asal Jogjakarta ini, Rabu 4 Desember 2019, pukul 09.00 WIB dijadwalkan berangkat ke Surabaya, dengan naik bus. Tak terkecuali Butet Kartaredjasa, Pimpinan Produksi pentas lakon Para Pensiunan, turut bersama para pemain dan tim artistiknya.
Diperkirakan mereka sampai di Surabaya, pukul 15.00 WIB. Setelah beristirahat di hotel, mereka pun langsung menuju ke Ciputra Hall, Surabaya, yang menjadi lokasi pentas Teater Gandrik.
Pementasan Teater Gandrik, berlangsung pada 6-7 Desember malam, di Ciputra Hall, Surabaya.
"Pada malam harinya, kami langsung sett sound, lighting, level dan penataan properti panggung," tutur Kusen Ali, pemain yang juga tim artistik Gandrik.
Sebelum berangkat ke Surabaya, mereka melakukan latihan secara keseluruhan di Padepokan Bagong Kussudiardjo, Jogjakarta.
Banyak hal yang dilakukan sebagai adaptasi naskah lakon Para Pensiunan untuk memenuhi kebutuhan kaum milenial, demikian pula para penonton secara umum di Kota Pahlawan.
Seperti diketahui, Teater Gandrik mempersiapkan diri dengan optimal. Dengan melakukan latihan untuk persiapan pentas lakon telah ditunjuk Susilo Nugroho sebagai sutradara, bersama Butet Kartaredjasa sebagai Pimpinan Produksi lakon Para Pensiunan ini.
"Sebenarnya, ini merupakan karya terakhir Djaduk Ferianto sebagai penata musik," kata Arif Afandi, Founder dan CEO ngopibareng.id, penyelenggara pementasan Teater Gandrik Sambang Suroboyo ini.
''Naskah banyak diubah, latihan reading lagi, menyamakan tafsir. Ini latihan lagi setelah Djaduk nggak ada,'' kata Butet Kartaredjasa, terkait perombakan menyusul meninggalnya Djaduk Ferianto, yang juga adiknya.
"Kami dari ngopibareng.id mementaskan Teater Gandrik di Surabaya sebagai bentuk kepedulian portal berita berbasis di kota ini. Selama ini, pertunjukan seni apresiatif seperti teater dirasa masih sangat kurang. Diharapkan pementasan Gandrik ini bisa merangsang kelopok teater di kota pahlawan ini bangkit kembali," tutur Arif Afandi, menambahkan.
Soal kreativitas agaknya tiada alasan untuk berhenti. Apa pun yang terjadi, orang-orang kreatif akan tetap berjalan. Karena itu, Teater Gandrik telah membuktikan, di tengah suasana berkabung, mereka tak henti berolah rasa dan menguatkan rasa kreatif. Para pendukung Teater Gandrik justru mencoba untuk lebih mengakrabi naskah, meski dalam penampilannya terkesan ada banyak improvisasi.
Pementasan Teater Gandrik, kurang sehari lagi di Surabaya.
Banyak hal yang dilakukan sebagai adaptasi naskah lakon Para Pensiunan untuk memenuhi kebutuhan kaum milenial, demikian pula para penonton secara umum di Kota Pahlawan.
Seperti diketahui, Teater Gandrik mempersiapkan diri dengan optimal. Dengan melakukan latihan untuk persiapan pentas lakon telah ditunjuk Susilo Nugroho sebagai sutradara, bersama Butet Kartaredjasa sebagai Pimpinan Produksi lakon Para Pensiunan ini.
"Sebenarnya, ini merupakan karya terakhir Djaduk Ferianto sebagai penata musik," kata Arif Afandi, Founder dan CEO ngopibareng.id, penyelenggara pementasan Teater Gandrik Sambang Suroboyo ini.
''Naskah banyak diubah, latihan reading lagi, menyamakan tafsir. Ini latihan lagi setelah Djaduk nggak ada,'' kata Butet Kartaredjasa, terkait perombakan menyusul meninggalnya Djaduk Ferianto, yang juga adiknya.
"Kami dari ngopibareng.id mementaskan Teater Gandrik di Surabaya sebagai bentuk kepedulian portal berita berbasis di kota ini. Selama ini, pertunjukan seni apresiatif seperti teater dirasa masih sangat kurang. Diharapkan pementasan Gandrik ini bisa merangsang kelopok teater di kota pahlawan ini bangkit kembali," tutur Arif Afandi, menambahkan.
Soal kreativitas agaknya tiada alasan untuk berhenti. Apa pun yang terjadi, orang-orang kreatif akan tetap berjalan. Karena itu, Teater Gandrik telah membuktikan, di tengah suasana berkabung, mereka tak henti berolah rasa dan menguatkan rasa kreatif. Para pendukung Teater Gandrik justru mencoba untuk lebih mengakrabi naskah, meski dalam penampilannya terkesan ada banyak improvisasi.
Pementasan Teater Gandrik, kurang sehari lagi di Surabaya.
Ojok ketinggalan. Pesan tiket, hubungi Alin 0818588198, Deliska 081216766086, Dita 081331165570 atau: Karcisonline.com
Banyak hal yang dilakukan sebagai adaptasi naskah lakon Para Pensiunan untuk memenuhi kebutuhan kaum milenial, demikian pula para penonton secara umum di Kota Pahlawan.
Seperti diketahui, Teater Gandrik mempersiapkan diri dengan optimal. Dengan melakukan latihan untuk persiapan pentas lakon telah ditunjuk Susilo Nugroho sebagai sutradara, bersama Butet Kartaredjasa sebagai Pimpinan Produksi lakon Para Pensiunan ini.
"Sebenarnya, ini merupakan karya terakhir Djaduk Ferianto sebagai penata musik," kata Arif Afandi, Founder dan CEO ngopibareng.id, penyelenggara pementasan Teater Gandrik Sambang Suroboyo ini.
''Naskah banyak diubah, latihan reading lagi, menyamakan tafsir. Ini latihan lagi setelah Djaduk nggak ada,'' kata Butet Kartaredjasa, terkait perombakan menyusul meninggalnya Djaduk Ferianto, yang juga adiknya.
"Kami dari ngopibareng.id mementaskan Teater Gandrik di Surabaya sebagai bentuk kepedulian portal berita berbasis di kota ini. Selama ini, pertunjukan seni apresiatif seperti teater dirasa masih sangat kurang. Diharapkan pementasan Gandrik ini bisa merangsang kelopok teater di kota pahlawan ini bangkit kembali," tutur Arif Afandi, menambahkan.
Soal kreativitas agaknya tiada alasan untuk berhenti. Apa pun yang terjadi, orang-orang kreatif akan tetap berjalan. Karena itu, Teater Gandrik telah membuktikan, di tengah suasana berkabung, mereka tak henti berolah rasa dan menguatkan rasa kreatif. Para pendukung Teater Gandrik justru mencoba untuk lebih mengakrabi naskah, meski dalam penampilannya terkesan ada banyak improvisasi.
Pementasan Teater Gandrik, kurang sehari lagi di Surabaya.
Banyak hal yang dilakukan sebagai adaptasi naskah lakon Para Pensiunan untuk memenuhi kebutuhan kaum milenial, demikian pula para penonton secara umum di Kota Pahlawan.
Seperti diketahui, Teater Gandrik mempersiapkan diri dengan optimal. Dengan melakukan latihan untuk persiapan pentas lakon telah ditunjuk Susilo Nugroho sebagai sutradara, bersama Butet Kartaredjasa sebagai Pimpinan Produksi lakon Para Pensiunan ini.
"Sebenarnya, ini merupakan karya terakhir Djaduk Ferianto sebagai penata musik," kata Arif Afandi, Founder dan CEO ngopibareng.id, penyelenggara pementasan Teater Gandrik Sambang Suroboyo ini.
''Naskah banyak diubah, latihan reading lagi, menyamakan tafsir. Ini latihan lagi setelah Djaduk nggak ada,'' kata Butet Kartaredjasa, terkait perombakan menyusul meninggalnya Djaduk Ferianto, yang juga adiknya.
"Kami dari ngopibareng.id mementaskan Teater Gandrik di Surabaya sebagai bentuk kepedulian portal berita berbasis di kota ini. Selama ini, pertunjukan seni apresiatif seperti teater dirasa masih sangat kurang. Diharapkan pementasan Gandrik ini bisa merangsang kelopok teater di kota pahlawan ini bangkit kembali," tutur Arif Afandi, menambahkan.
Soal kreativitas agaknya tiada alasan untuk berhenti. Apa pun yang terjadi, orang-orang kreatif akan tetap berjalan. Karena itu, Teater Gandrik telah membuktikan, di tengah suasana berkabung, mereka tak henti berolah rasa dan menguatkan rasa kreatif. Para pendukung Teater Gandrik justru mencoba untuk lebih mengakrabi naskah, meski dalam penampilannya terkesan ada banyak improvisasi.
Pementasan Teater Gandrik, kurang sehari lagi di Surabaya.
Ojok ketinggalan. Pesan tiket, hubungi Alin 0818588198, Deliska 081216766086, Dita 081331165570 atau: Karcisonline.com
Advertisement