29 Paslon Pilkada Jatim Tes Kesehatan di RSUD Dr Soetomo Surabaya
Sebanyak 29 pasangan pasangan calon (paslon) kepala daerah di Jawa Timur menjalani tahapan tes kesehatan di Gedung STOC RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Sabtu 31 Agustus 2024 pagi.
Sebanyak 29 peserta itu terdiri dari dua paslon untuk pemilihan tingkat provinsi dan 27 paslon untuk pemilihan tingkat kabupaten atau kota.
Pantauan Ngopibareng.id, suasana tempat pelaksanaan begitu ramai karena masing-masing paslon didampingi oleh tim pendamping. Tampak para paslon juga didampingi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari daerah masing-masing.
Hal tersebut membuat lobi utama Gedung STOC tampak padat, dan beberapa memilih untuk menunggu di luar gedung.
"Ini adalah gelombang kedua pemeriksaan kesehatan untuk tahun ini. Hari ini kami menerima kurang lebih 29 paslon total 58," jelas Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Dr Soetomo, Prof Ahmad Suryawan.
Dalam pemeriksaan, lanjut Ahmad, akan ada 17 bidang keilmuan yang akan dicek dalam waktu dua hari. Mulai pemeriksaan fisik, pemeriksaan fisik dalam dengan labolatorium, pemeriksaan kejiwaan dan psikiatri.
"Kami siapkan 121 tenaga medis terdiri dari dokter sub spesialis, dokter spesialis, psikolog, dan tenaga keperawatan," sebutnya.
Dengan seluruh kesiapan yang ada, Ahmad mengaku sudau siap dan berharap pelaksanaan cek kesehatan dapat berjalan lancar.
Sementara itu, Komisioner KPU Jatim Choirul Umam mengatakan, penentuan RS didasari oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat yang kebetulan banyak memilih RSUD Dr Soetomo.
Meski cukup padat, Umam mengatakan, bahwa penataan sudah dilakukan oleh pihak RS untuk menghindari terjadinya antrian di satu bidang pemeriksaan.
"Seperti Cagub kan ada dua paslon itu dijadwalkan sama pukul 07.00 WIB. Tapi, pembagiannya Bu Risma sudah puasa untuk proses pengambilan darah, sedangkan Bu Luluk itu tidak dijadwalkan pengambilan darah," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan, setiap paslon didampingi satu orang pendamping yang akan membantu mengarahkan saat pemeriksaan. "Jadi perputaran pemeriksaan berdasarkan penataan rumah sakit, jadi tidak ada yang numpuk. Kemudian, asing-masing paslon juga ada pendamping yang mengarahkan untuk menghindari antrean," pungkasnya.