Museum Pendidikan Diresmikan, Guru Merasa Jasanya Dihargai
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada para guru agar mengajak siswa-siswinya tak takut bersaing dengan dunia global. Menurut Risma, itu salah satu tantangan untuk guru masa kini yaitu mengajak siswa-siswi untuk belajar lebih luas karena akan menyongsong perdagangan bebas pada tahun 2020. Harapannya, anak-anak Surabaya tak hanya menjadi penonton di negaranya sendiri.
"Tantangan guru dari pemerintah itu sangat berat. Kita tahu kalau tahun 2020 itu Free Trade nya WTO sudah dimulai. Anak-anak surabaya bukan hanya bersaing dengan anak-anak Semarang dan Jakarta, namun juga dengan seluruh dunia. Makanya, kita harus persiapkan anak-anak agar tak jadi penonton di kotanya sendiri," kata Risma setelah meresmikan museum pendidikan nasional di Surabaya, Senin 25 November 2019 yang bertepatan dengan Hari Guru.
Risma juga menyinggung soal kesejahteraan guru di Surabaya. Kata dia, kesejahteraan guru sekarang sudah jauh lebih baik daripada beberapa tahun sebelum ia menjabat. Bahkan, kini gaji terendah guru di Surabaya khususnya di sekolah negeri adalah UMK Surabaya.
"Jelas, kesejahteraan guru di kota kita Surabaya itu jauh lebih baik daripada di kota lain. Dari gaji hingga fasilitas pendidikan itu sudah memadai," kata Risma.
Sementara itu, menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 31 Surabaya, Ratih mengatakan, ia bersyukur dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Surabaya memperhatikan kesejahteraan guru. Sehingga, tak ada lagi ceritanya guru di Surabaya kekurangan dari segi ekonomi.
"Alhamdulillah, saya sudah 20 tahun lebih mengajar dan sekarang ini jauh lebih sejahtera. Saya terimakasih sekali," kata Ratih dengan nada terisak.
Selain itu, ia sangat senang tepat di Hari Guru Nasional, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan museum pendidikan. Sehingga, ia bisa memberitahu kepada murid-muridnya kini tentang sejarah pendidikan nasional.
Tak hanya itu, dengan dibangunnya museum itu, ia sebagai guru yang sudah mengabdi di dunia pendidikan selama puluhan tahun merasa dihargai oleh Pemkot. Karena dalam museum itu terdapat berbagai hal yang menyangkut sejarah pendidikan nasional.
"Saya sangat senang sekali museum ini dibangun. Sejarah-sejarah pendidikan itu sangat penting. Saya ingat tahun 1960-an saya waktu sekolah pakai sabak. Anak-anak sekarang tidak tahu itu. Saya merasa akhirnya guru itu dihargai dengan museum ini," katanya.
Advertisement