Hari Bumi, Khofifah Ingatkan Pentingnya Hutan dan Sungai
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga bumi pada peringatan Earth Day atau Hari Bumi, pada hari ini, Kamis 22 April 2021.
“Hari Bumi kali ini merupakan momentum untuk kembali menyamakan paradigma. Yakni kesepahaman untuk menjaga kelestarian bumi dan bersikap ramah terhadap bumi. Ini tanggung jawab bersama,” kata Khofifah.
Sebagai bentuk nyata, Khofifah ingin masyarakat melanjutkan gerakan revegetasi di hutan gundul. Seperti yang dilakukan Pemprov Jatim bersama TNI saat melakukan aeroseeding di Malang Raya.
Kegiatan revegetasi yang digelar ada akhir 2020, lalu tersebut, dilakukan di atas gunung Arjuna, Kawi, dan Budug Asu. Penebaran benih melalui Skuadron 4 Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh.
Menurut Khofifah, hasilnya memang belum bisa dirasakan langsung. Pada tiga hingga lima tahun mendatang, benih yang ditabur melalui udara itu akan tumbuh di sekitar hutan tersebut.
“Langkah tersebut bertujuan menghijaukan hutan kembali. Dengan begitu, bencana tanah longsor, banjir, serta kebakaran hutan bisa diantisipasi. Selain itu, revegetasi merupakan cermin kesadaran manusia dalam menjaga bumi ini,” ucapnya.
Selain aeroseeding, Pemprov Jatim juga memberi perhatian tersendiri terhadap sungai. Itu dilakukan karena sungai termasuk sumber penghidupan manusia. Baku mutu air sungai harus tetap dijaga.
Kohifah mengungkapkan, di wilayah Jatim ada dua aliran sungai yang cukup besar, yakni daerah aliran sungai Brantas dan Bengawan Solo, yang kondisi baku mutu airnya tidak seperti dulu.
“Pemprov memiliki beragam program untuk menjaga baku mutu air tersebut. Program itu melibatkan masyarakat yang diberinama relawan jogo kali. Fokusnya adalah menjaga sungai dari perilaku pencemaran dan perusakan biota. Tujuannya memastikan baku air tersebut tidak semakin rusak. Syukur, bisa membaik,” kata dia.
Untuk menjaga kelestarian sungai, kata Khofifah, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut dalam gerakan relawan jogo kali. Agar kualitas air sungai bisa tetap terjaga.
“Yang harus diingat adalah urip iku gawe urup. Pesan Sunan Kalijogo ini sangat relevan jika kita jadikan referensi. Apa yang kita ambil dari bumi, harus kita kembalikan dengan menjaga kelestariannya,” tutupnya.
Advertisement