Hari Berkabung Nasional di Kazakhstan 10 Januari
Kazakhstan telah diguncang kerusuhan selama seminggu dengan puluhan orang tewas. Kenaikan harga gas atau LPG memicu kerusuhan selama seminggu yang lalu di wilayah provinsi barat.
Tetapi kerusuhan dengan cepat mencapai kota-kota besar di negara kaya energi berpenduduk sekitar 19 juta orang itu, termasuk di pusat ekonomi Almaty, di mana kerusuhan meletus dan polisi melepaskan tembakan menggunakan peluru tajam.
KBRI Nur-Sultan melaporkan pemerintah Kazakhstan menerapkan keadaan darurat nasional dan jam malam akibat kerusuhan ini. Demo memanas pada pekan ini di dua kota utama Kazakhstan: Nur-Sultan dan Almati. Akibatnya, perdana Menteri Askar Mamin akhirnya mundur dan kabinet bubar.
Menurut laporan The Astana Times, harga naik hingga 120 tenge per liter Rp 3.952. Masyarakat lantas menuntut agar ada price cap jadi 50 tenge Rp 1.646.
Pemerintah Kazakhstan mendeklarasikan 10 Januari 2022 sebagai hari berkabung nasional untuk menghormati para korban imbas aksi protes besar-besaran di seluruh negara tersebut.
"Sehubungan dengan banyaknya korban jiwa akibat peristiwa tragis di sejumlah wilayah negara, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memutuskan untuk mendeklarasikan 10 Januari 2022 sebagai hari berkabung nasional," terang juru bicara presiden Berik Uali melalui laman Facebook resminya seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu 9 Januari 2022.
Ia menuturkan keputusan terkait akan dipublikasikan di situs web kepresidenan Akorda.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev juga mengumumkan status darurat di kota besar, seperti Almaty, Mangystau dan Ibu kota Nur-Sultan. Dia lalu memperbarui status itu menjadi darurat nasional. Status itu berlaku dari 5 hingga 19 Januari 2022.
Dalam aturan tersebut jam malam juga akan diberlakukan dari pukul 23.00 hingga 07.00 pagi waktu setempat. Pembatasan keluar masuk dari kedua kota itu pun dalam pengawasan ketat.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan, setidaknya 18 petugas keamanan dan 26 pengunjuk rasa telah kehilangan nyawa mereka selama kerusuhan. Sebanyak 4.266 orang ditahan, termasuk warga negara tetangga.