Hari Batik Nasional, Kenali 2 Motif Batik Populer di Indonesia
Sembilan tahun berlalu sejak batik dikukuhkan UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya lisan dan Nonbendawi. Setiap tanggal 2 Oktober, rakyat Indonesia merayakan Hari Batik Nasional.
Dari ratusan motif batik yang ada di Indonesia, sedikitnya ada dua yang terbilang populer dan umum.
Motif-motif batik ini kerap dimodifikasi dalam berbagai model busana sehingga tampil lebih kekinian.
Ada motif Parang merupakan batik dasar paling tua berasal dari Jawa. Parang mengandung makna tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak.
Ada beberapa jenis motif batik Parang, diantaranya Parang Rusak, Parang Barong, Parang Kusumo, Parang Kecil, Parang Slobog, dan Parang Klitik.
Pada zaman dahulu, tidak semua motif Parang boleh dipakai setiap orang. Seperti Parang Barong hanya boleh digunakan oleh raja pada acara-acara tertentu saja. Barong berarti singa dan mencerminkan sesuatu yang agung, seperti raja.
Sementara Parang Kecil biasa dikenakan putri atau wanita di kalangan kerajaan. Motif ini mengesankan wanita yang lembut dan feminin.
Ada pula Parang Rusak yang hanya boleh digunakan penguasa dan ksatria. Ini melambangkan ombak yang selalu menghantam karang pantai, tak pernah menyerah, berani dan gigih.
Tak kalah populer, ada motif Kawung yang cukup umum dipakai orang Indonesia sebagai busana modern. Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal usulnya.
Batik ini berpola bulatan yang serupa dengan buah kawung (sejenis buah kelapa yang terkadang dianggap sebagai buah kolang-kaling), yang ditata rapi secara geometris. (yas)