Hari Anak, Bupati Pasuruan Dicurhati Anak Soal Paket Internet
Meskipun di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Pasuruan tetap melaksanakan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2020. Hanya saja, peringatan tahun ini hanya mengundang belasan anak yang tergabung dalam Forum Anak Kabupaten Pasuruan.
Mereka diajak ke Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti untuk menyampaikan uneg-uneg mereka di hadapan Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf dan Ketua PPT-PPA Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf.
Lita (15), salah satu anggota forum anak dari Kecamatan Winongan mengaku sedih dengan kondisi teman-temannya di daerah terpencil yang tak bisa mengikuti proses pembelajaran dengan metode daring.
Hal itu disebabkan oleh kondisi wilayah yang sulit dijangkau oleh internet. Sementara anak-anak harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru melalui handphone.
"Sedih pak, karena tidak semua anak-anak memiliki kemampuan financial untuk membeli HP atau paket data. Belum lagi kondisi wilayah yang tak dijangkau oleh internet, semakin menyusahkan kami," katanya.
Mendengar pertanyaan tersebut, Irsyad mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat yang harus bertahan di tengah Wabah Virus Corona. Ia meminta kepada anak-anak yang berdomisili di wilayah yang jauh dari perkotaan, untuk tetap semangat sembari Pemkab Pasuruan terus berkoordinasi dengan Pemprov maupun Pemerintah Pusat dalam hal pendidikan.
"Yang penting semangat dan terus berdoa agar pandemi ini segera berakhir. Memang dalam kondisi seperti ini, jalan satu-satunya harus bersabar dan semangat. Semangat untuk mengalahkan wabah ini dengan cara kita sendiri," katanya.
Dengan kesulitan yang dialami oleh para pelajar, Irsyad juga telah menyiapkan beberapa formula kebijakan yang bisa memudahkan para guru dan pelajar. Yakni, secara bergantian bertatap muka satu sama lain dengan rentang waktu yang tak sama.
Hanya saja, Pemkab Pasuruan juga menunggu kebijakan dari Kementerian Pendidikan perihal langkah taktis dan praktis agar pembelajaran pendidikan tetap berlanjut di tengah pandemic Covid-19.
"Contohnya minggu ini bertemu dengan beberapa anak-anak saja. Kemudian dilanjutkan dengan minggu berikutnya dan seterusnya. Intinya anak-anak tidak terlalu terbebani banyak hal. Dan guru nya juga tak kerepotan. Tapi sekali lagi saya tegaskan bahwa Kabupaten Pasuruan akan melaksanakan keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat. Dalam hal ini adalah Menteri Pendidikan," katanya.
Lain halnya Wahyu, remaja 16 tahun dari Forum Anak Kecamatan Bangil ini berharap agar tak ada lagi kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Kabupaten Pasuruan. Bahkan sampai berujung pada kematian, seperti yang terjadi di Kecamatan Kejayan beberapa waktu lalu.
"Kami sangat sedih dengan kejadian meninggalnya anak perempuan yang masih balita karena dibunuh oleh tetangganya. Tapi kami juga bersyukur karena pelakunya sudah ditangkap dan sudah diproses secara hukum," katanya.
Pertanyaan yang dilontarkan oleh Wahyu langsung ditanggapi oleh Ketua PPT-PPA Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf. Menurutnya, setiap orang tua harus mengawasi pergaulan anak-anaknya setiap waktu.
Terlebih dalam kasus di Kejayan, sang pelaku awalnya tertarik untuk mencuri perhiasan yang dikenakan si anak. Hanya saja, lantaran panik dan takut ketahuan, maka pelaku sampai tega menghilangkan nyawa anak perempuan tersebut.
"Kebetulan ibu juga sudah bertamu ke rumah orang tua korban dan sudah mendengarkan bagaimana ihwal kejadian tersebut. Selalu ada hikmah di balik sebuah peristiwa. Kita jaga anak-anak kita, jangan sampai ada orang lain yang ingin melakukan hal jahat kepada mereka. Saya yakin semua orang tua juga akan menjaga anak-anaknya dengan sekuat tenaga," kata Lulis.
Di sela-sela peringatan Hari Anak Nasional yang bertemakan "Gembira di Rumah Bersama Keluarga. Anak Terlindungi, Indonesia Maju", Bupati Irsyad memberikan hadiah kepada para pemenang lomba kreatifitas video anak.
Di samping itu, Irsyad juga menyaksikan penandatanganan Pakta Integritas penyelenggaraan pelayanan sakera jempol berbasis online PPT-PPA Kabupaten Pasuruan. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh 4 OPD bersama RSUD Bangil, Kemenag, RSUD Grati, Kepolisian, Kecamatan dan Satgas Desa.
Advertisement