Harga Tomat Anjlok hingga Rp300 per Kilogram
Setelah bertahan di kisaran harga murah, Rp500-1.000 per kilogram di tingkat petani, harga tomat di Probolinggo semakin anjlok sejak sepekan lalu. Di tingkat petani, tomat bahkan “terjun bebas” hingga Rp300 per kilogram.
“Beberapa waktu lalu tomat murah Rp500 sampai Rp1.000 per kilogram, sejak seminggu ini malah lebih anjlok lagi, Rp300 per kilogram,” kata Mistiran, petani di Desa Kramatagung, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Minggu, 20 September 2020.
Karena harga tomat sangat rendah, Mistiran mengaku sengaja tidak menjual komoditas pertaniannya ke pedagang. “Tetangga, saya persilakan mengambil tomat sesukanya di kebun,” katanya.
Dengan harga Rp300 per kilogram, kata Mistiran, jelas petani merugi. Soalnya, biaya bertanam tomat lumayan besar apalagi jika petani menggunakan mulsa plastik untuk menutup media tanamnya.
“Kalau dihitung mulai pengolahan tanah, pembelian bibit, hingga pupuk lumayan besar. Sehingga dengan harga tomat Rp300 per kilogram jelas tidak impas,” katanya.
Bahkan, kalau petani meminta bantuan orang lain (buruh) untuk memanen tomat, harga penjualan tomat tidak cukup untuk membayar upah buruh.
Sebaliknya, harga tomat di Pasar Gotong Royong dan Pasar Baru, Kota Probolinggo lumayan tinggi dibandingkan di tingkat petani. “Di pasar, harga tomat sekitar Rp1.500 per kilogram,” kata Rosi, pedagang di Pasar Gotong Royong.
Rosi mengaku, mendapatkan pasokan tomat justru dari luar daerah. Dikatakan ada pemasok yang kulak tomat bersama dengan sayur-mayur lainnya dari Kabupaten Malang.
Dengan harga tomat Rp1.500, Rosi menilai, masih rendah bagi pembeli. “Biasanya harga tomat dalam kondisi normal ya Rp4.000 sampai Rp5.000 per kilogram,” katanya.
Murahnya harga tomat di tingkat petani diduga karena di musim kemarau ini para petani beramai-ramai menanam tomat di sawah dan kebunnya. Hal itu terlihat mulai di belahan utara Kota Probolinggo hingga lereng bawah Gunung Bromo banyak dijumpai tanaman tomat.
“Bahkan lahan sawah di dekat hutan bakau (mangrove) di Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo banyak ditanami tomat. Banyak tomat masak pohon dibiarkan tidak dipanen, mungkin karena harganya murah,” ujar Singgih, warga Jalan Brantas, Kota Probolinggo.
Singgih yang punya usaha warung mengaku, senang dengan murahnya harga tomat. “Tetapi hanya tomat yang murah, komoditas sayur-mayur dan bumbu masih lumayan mahal,” katanya.