Harga Telur Ayam Turun, Kota Malang Alami Deflasi 0,02 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode September 2021, Kota Malang mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, mengatakan bahwa deflasi yang dialami oleh Kota Malang disebabkan beberapa komoditas mengalami penurunan harga.
Salah satu komoditas yang memiliki andil paling besar menyumbang deflasi di Kota Malang yakni turunnya harga telur ayam ras.
"Harga telur ayam ras mengalami penurunan harga sebesar -11,96 persen, dengan andil terhadap deflasi sebesar 0,06 persen," ujarnya pada Jumat, 1 Oktober 2021.
Selain telur ayam ras, komoditas lain yang turut memengaruhi angka deflasi di Kota Malang di antaranya, penurunan harga tempe sebesar -10,11 persen, dengan andil 0,06 persen, dan cabai rawit turun -28,17 persen, dengan andil 0,04 persen.
"Sementara komoditas yang mengalami inflasi di antaranya adalah biaya perguruan tinggi naik 1,18 persen, dan memberikan andil 0,04 persen. Kemudian, harga mobil juga mengalami kenaikan 1,78 persen, dengan andil 0,03 persen, angkutan udara naik 2,37 persen, dengan andil 0,03 persen," katanya.
Erny mengatakan, jika dilihat dari kelompok pengeluarannya, yang turut menyumbang angka deflasi yaitu kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami penurunan harga sebesar -0,85 persen. Lalu kelompok kesehatan sebesar -0,04 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya -0,02 persen.
"Untuk kelompok yang mengalami inflasi, di antaranya adalah transportasi 0,58 persen, pendidikan 0,52 persen, perlengkapan, peralatan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,41 persen, perawatan pribadi 0,36 persen, dan pakaian serta alas kaki sebesar 0,12 persen," ujarnya.
Advertisement