Tahun Baru, Harga Sembako di Lamongan Naik
Sejumlah harga kebutuhan pokok di Kabupaten Lamongan terus merangkak naik seiring dengan datangnya natal dan tahun baru. Kondisi ini membuat pusing para ibu rumah tangga untuk bisa mencukupi kebutuhan dapur.
Dari pantauan di sejumlah pasar tradisional seperti di pasar Sidoharjo Lamongan, pasar Babat, pasar Sukodadi dan pasar Sekaran, Senin 31 Desember 2018 diantara harga kebutuhan pokok yang naik yaitu telur dari harga sebelumnya sekira Rp22 ribu perkilogram naik hingga Rp 25 ribu perkilogram.
"Harga telur tak menentu. Kadang turun namun lebih banyak naiknya. Pernah tembus Rp26 ribu perkilogram, " kata penjual telur di pasar Babat suniti.
Dia tidak tahu pasti penyebab naiknya harga telur.Apa karena musim penghujan atau sulitnya distribusi telur. "Yang pasti setiap akhir tahun harga telur selalu naik, seperti saat puasa dan lebaran," tambahnya lagi.
Harga daging ayam juga terdongkrak naik mencapai Rp40 ribu perkilogram. Padahal biasanya harga daging ayam Rp 33 ribu-35 ribu perkilogram.
Untuk bumbu dapur seperti cabe, bawang merah, bawang putih, tomat rata-rata mengalami kenaikan Rp 2000-Rp3000 perkilogram.
"Harga-harga kebutuhan pokok pada naik semua, bingung memutar uang," keluh ibu rumah tangga Sumijah yang berbelanja di pasar Sukodadi.
Kepala Desperindag Kabupaten Lamongan Mohammad Zamroni dikonfirmasi ngopibareng.id tentang naiknya harga kebutuhan pokok mengatakan masih dalam batas wajar.
"Kenaikan harga masih wajar.Antara Rp2000 hingga Rp 3000," kata Zamroni. Kenaikan harga menurutnya disebabkan mekanisme pasar yaitu karens tingginya permintaan.
Khusus untuk kenaikan bumbu dapur ditambahkan dia karena faktor cuaca."Untuk bumbu dapur biasanya cepat naiknya cepat turunnya, " imbuhnya lagi.
Karena kenaikan harga kebutuhan pokok masih dalam batas wajar tidak akan ada operasi pasar. (tok)