Harga Sapi Turun, Penjualan Hewan Kurban di Ngawi Lesu
Pedagang hewan kurban di Pasar Hewan Kabupaten Ngawi Jawa Timur mengaku jika penjualan mereka turun hingga 50 persen, seminggu menjelang Idul Adha. Harga sapi yang turun hingga Rp3 juta per ekor, tak bisa mendongkrak penjualan. Pandemi Covid-19 diduga menjadi pemicu turunnya penjualan hewan kurban.
Sugeng, salah satu penjual hewan kurban mengatakan jika perbandingan itu dibuat antara tahun ini dengan tahun lalu, pada momen yang sama. "Biasanya sepekan jelang hari kurban bisa menjual sampai 30 ekor sapi, sekarang paling hanya belasan ekor saja," ujarnya, Selasa 28 Juli 2020.
Selain di pasar hewan, Ngawi, Sugeng juga berjualan di beberapa pasar hewan di Magetan. Namun, di Magetan kondisinya pun sama dengan Ngawi. "Setiap hari pasaran paling banyak hanya laku dua ekor," kata pedagang yang tinggal di Kecamatan Barat, Magetan.
Turunnya pembeli juga diikuti berkurangnya lembaga atau instansi yang melakukan pemotongan hewan kurban. Seperti sekolah, misalnya, banyak yang tutup dan tidak melakukan pemotongan dan pembagian hewan kurban menyusul libur selama pandemi.
Sementara, harga sapi yang turun dibanding tahun lalu tak bisa menggenjot penjualan. Menurutnya, harga satu ekor sapi mengalami penurunan harga antara Rp1 juta hingga Rp3 juta. "Paling banyak dicari itu sapi yang harganya di kisaran Rp17 juta sampai Rp21 juta," lanjutnya.
Pedagang lain, Suparman, juga mengaku hal yang sama. Sepekan menjelang Idul Adha tahun 2020, baru 10 kambing dagangannya yang laku terjual, padahal biasanya bisa mencapai 35 ekor. "Tahun lalu, seminggu sebelum hari H dagangan sudah habis. Tahun ini kondisi pandemi benar-benar membawa dampak," katanya. (Ant)