Harga Sapi Anjlok, Mentan Datangkan Ribuan Hewan Kurban dari NTT
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga hewan kurban anjlok 50 persen karena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Banyak memang peternak yang kecil hati, pedagang dan spekulan juga merasakan hal yang sama ketika ada PMK. Harga (sapi) Rp30 juta per ekor, anjlok hingga Rp10 juta per ekor. Cuma dihargai setengahnya," ungkap Syahrul Yasin Limpo dalam siaran pers, Minggu 12 Juni 2022.
Sementara itu, menyambut Idul Adha, Kementan pertanian telah mendatangkan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memenuhi kebutuhan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya sudah mendatangkan sapi lokal asal NTT ke wilayah Jabodetabek sebanyak 19.541 ekor hingga 10 Juni 2022. "Untuk kebutuhan hewan kurban saat hari raya Iduladha bulan depan," imbuh dia.
Menurut Syahrul Yasin Limpo, sapi-sapi lokal tersebut berasal dari wilayah hijau atau bebas PMK di wilayah Kabupaten Kupang, NTT. Sapi-sapi tersebut diangkut lewat jalur laut dengan kapal ternak Camara Nusantara dari 6 trayek beroperasi.
"Tahap pertama 550 ekor. Nantinya akan ada enam kapal lagi yang akan mengangkut ribuan sapi secara bertahap melalui Pelabuhan Tanjung Priok," katanya.
116 Ribu Sapi Terpapar PMK
Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan, sebanyak 116.000 sapi telah terpapar PMK. Jumlah itu diklaim jauh lebih sedikit dibandingkan total populasi sapi yang mencapai 18 juta ekor.
"Tapi tidak boleh sedikit pun kami lengah karena itu langsung menyebar," tuturnya.
Oleh karena itu, pemerintah pusat akan menangani PMK mulai dari tingkat terbawah, yakni desa dan kecamatan. Penanganan itu juga akan dimonitor secara digital. Satuan tugas (satgas) penanganan PMK juga sudah bergerak untuk membasmi wabah tersebut. Anggota satgas terdiri dari pemerintah hingga dokter.
"Crisis center kota dari beberapa kementerian, TNI, Polri ikut bantu," ujar Syahrul Yasin Limpo.
Percepat Penanganan PMK
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah mempercepat berbagai upaya pengendalian penyebaran PMK. Apalagi penyakit yang banyak menyerang sapi ini telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat jelang Idul Adha.
“Kasus PMK pada hewan ternak sudah semakin serius karena penyebarannya semakin meluas. Pemerintah harus segera melakukan pengendalian karena masyarakat sudah semakin cemas mengingat sebentar lagi Idul Adha,” kata Puan Maharani dalam siaran pers, Sabtu 11 Juni 2022.
Seperti diketahui, Idul Adha identik dengan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban seperti sapi dan kambing. Sementara itu, penyebaran penyakit mulut dan kuku pada ternak ini telah menyebar ke 18 provinsi dan 163 kabupaten/kota.
Advertisement