Harga Rajungan Terjun Bebas, Nelayan Lamongan Kelimpungan
Nelayan pantura Lamongan mengeluhkan anjloknya harga rajungan. Di tengah hasil tangkapan meningkat, justru harga terjun bebas. Kini, harga rajungan hanya berkisar Rp 30 ribu per kilogram.
Nelayan kian resah karena pengepul rajungan juga banyak yang tutup. Mereka tidak mau membeli dari pelanggannya. Alasannya, banyak eksportir tutup sementara. Karena kelebihan barang di pabrik yang belum bisa diserap oleh importir di negara tujuan ekspor.
"Demi menghidupi keluarga, mau tidak mau kita harus menjualnya juga, meskipun dengan harga sangat murah," kata Rokhim, nelayan asal Sukunan, Desa/Kecamatan Paciran, Rabu 2 Juni 2022.
Mestinya sekarang ini, lanjut Rokhim, merupakan masa panen nelayan. Karena hasil tangkapan melimpah. Rerata, nelayan sehari bisa mendapatkan hasil tangkapan rajungan 15 - 20 kilogram per hari.
"Ancuuur pokok'e. Dua bulan yang lalu daging rajungan harganya masih Rp 450 ribu per kilogram. Sekarang tinggal Rp150 ribu per kilogram. Kalau rajungan yang masih ada cangkangnya, dulu Rp 150 ribu, kini hanya Rp 35 ribu per kilogramnya," terangnya, bernada emosi.
Ketua Rukun Nelayan Paciran, Muchlisin Amar membenarkan adanya keresahan nelayan ini dengan anjloknya harga rajungan ini. Bahkan, nelayan sangat mengkhawatirkan akan banyak pabrik yang tutup.
"Kalau itu yang terjadi, pasti menjadikan harga terus turun," tandasnya.
Karena itu, selaku Ketua Rukun Nelayan Muchlisin Amar mengaku setiap saat memantau anggotanya, dan terus mencari informasi secara menyeluruh. Mulai di tingkat pelaku ekonomi perikanan, bakul, pengepul di tingkat lokal, supplier hingga pabrik luar kota, seperti Surabaya dan Semarang.
Tidak hanya itu, Muchlisin juga tidak segan mencari informasi ke jajaran pemerintah. Dari pemerintah kabupaten, provinsi hingga ke kementerian kelautan. Tujuannya, mendapatkan informasi yang tepat, sekaligus solusi jangka pendek yang dibutuhkan masyarakat nelayan.
"Alhamdulillah semua merespon dengan baik. Insyaallah akan ada rapat multi sektor yang khusus membahas masalah penurunan harga rajungan yang sangat tajam ini," pungkas Muchlisin Amar, yang dikenal juga sebagai penasihat KAHMI Lamongan ini.