Harga Porang Anjlok, Petani di Madiun Ganti Tanam Tembakau
Harga umbi porang disebut tak menentu dan cenderung mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Petani porang di Kabupaten Madiun pun mulai beralih menanam tembakau agar tak merugi.
Turunnya harga porang disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Gotong Royong Ahmat Dilam di Desa Bodag, Kecamatan Kare. Menurutnya, dia dan puluhan petani lain memilih menanam jagung dan porang di kebun mereka.
Namun harga porang ternyata tak seindah kabar yang tersebar. Ahmat menyebut, harganya fluktuatif dan bahkan cenderung merosot tajam. Harga umbi porang di Madiun, kini dijual di kisaran Rp2 ribu hingga Rp3 ribu per kilogram. Beberapa tahun sebelumnya, harga umbi porang bisa mencapai Rp10-12 ribu per kilogram.
"Maka akhirnya kami memutuskan beralih ke tembakau," katanya dilansir dari Antara.
Selain itu, tembakau juga disebut memiliki pasar yang jelas, ketika panen. Sehingga, di awal musim kemarau 2023, pihaknya mulai menanam tembakau di lahan terasering seluas 2 hektare.
Tindakan itu didahului denga uji coba tanam tembakau mandiri, di pekarangan rumah. Tanaman yang ditujukan untuk konsumsi pribadi itu ternyata berkembang dengan baik. "Setelah tahu cara dan alur pemasarannya, kami memutuskan banting setir karena ternyata prospeknya lebih menjanjikan," lanjutnya.
Saat panen nanti, anggota kelompok taninya sudah difasilitasi oleh pihak ketiga untuk menampung hasil panen. Dan yang terpenting, harga jual panennya juga tinggi.
Diketahui, harga jual panenan tembakau per kilogram bervariasi sesuai dengan kualitasnya atau "grade". Untuk kualitas paling bawah harga rajangan daun tembakau berkisar antara Rp15-18 ribu per kilogram. Kemudian kualitas standar berkisar Rp25-30 ribu per kilogram, sedangkan kualitas paling bagus mencapai Rp40-45 ribu per kilogram.