Harga Minyak Dunia Tiba-tiba Minus, Begini Penjelasannya?
Harga minyak mentah dunia tiba-tiba menyentuh di bawah nol alias berada di zona negatif. Ini bukan berita hoax. Lantas kenapa bisa begini? Secara sederhana kejadian ini imbas dari pasokan berlebih yang tak tertampung dan membuat minyak mentah menjadi barang yang tak berharga.
Dengan harga minus artinya para trader termasuk para spekulan memberikan secara cuma-cuma atau bahkan membayar bagi siapapun yang ingin membeli kontrak tersebut. Namun mencari pembeli juga sulit.
Kenapa bisa sampai sulit cari pembeli? jawabannya karena banyak negara terimbas Covid-19 sehingga mengurangi aktivitas ekonomi dan kebutuhan minyakpun ngedrop.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Sebelum membahas ini, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diketahui:
1. Kontrak Berjangka
Mengutip CNBC Indonesia, harga minyak mentah yang minus adalah harga minyak kontrak berjangka yang selama ini dilakukan berbagai negara.
Kontrak berjangka sendiri adalah kontrak pengiriman fisik komoditas minyak. Banyak spekulan yang saat ini memperjualbelikan kontrak dengan underlying asset berupa minyak mentah untuk meraup keuntungan.
Selain itu juga ada yang memperjualbelikan karena pasokan berlebih. Contohnya adalah kilang minyak dan industri maskapai penerbangan.
2. Banyak Jenis Minyak Mentah
Minyak mentah selama ini ada beragam jenis. Di antaranya Brent, West Texas Intermediate (WTI), OPEC Reference Basket serta beberapa jenis lainnya. Yang membedakan beragam jenis ini adalah karakteristik minyak itu sendiri.
Nah, minyak mentah yang harganya sampai minus adalah minyak mentah jenis WTI yang selama ini lebih dikenal dengan light sweet dan biasa dijadikan acuan Amerika Serikat.
Harga minyak light sweet inilah yang semalam sempat jatuh signifikan hingga negatif. Harganya minus. Pada pukul 05.16 WIB, Selasa, 21 April 2020 harganya minus US37,63 per barel.
Harga minus ini adalah harga untuk pengiriman bulan Mei yang kontraknya berakhir hari ini, 21 April 2020. Pada pagi ini, harganya cenderung positif dan pada pukul 08.00 WIB sudah memasuki angka US0,6 per barel.
Advertisement