Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi
Harga minyak dunia mencapai level tertinggi baru pada akhir perdagangan Rabu (Kamis, 10 Agustus 2023 pagi WIB).
Harga minyak Brent menyentuh level tertinggi sejak Januari setelah penurunan tajam dalam stok bahan bakar AS dan pemotongan produksi Saudi dan Rusia mengimbangi kekhawatiran tentang lambatnya permintaan dari China.
Melansir Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober menguat USD1,38 atau 1,6%, menjadi menetap pada USD87,55 per barel di London ICE Futures Exchange.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk pengiriman September terangkat 1,48 dolar AS atau 1,8% menjadi ditutup pada USD84,40 per barel di New York Mercantile Exchange, tertinggi sejak November 2022.
Stok bensin AS turun 2,7 juta barel pekan lalu, sementara persediaan sulingan, yang meliputi solar dan minyak pemanas turun 1,7 juta barel, data pemerintah menunjukkan.
Dibandingkan dengan ekspektasi para analis dalam jajak pendapat Reuters bahwa harga untuk kedua komoditas minyak tersebut sebagian besar bertahan stabil.
Harga Minyak Balik Menguat setelah Arab Saudi dan Rusia Kurangi Produksi hingga 1 Juta Barel/Hari
"Penarikan produk olahan terus menjadi bullish untuk pasar minyak," kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.
Pasar sebagian besar mengabaikan peningkatan 5,85 juta barel yang lebih tinggi dari perkiraan di stok minyak mentah AS setelah rekor penarikan pada minggu sebelumnya.
Penarikan stok bahan bakar AS membantu mengimbangi beberapa kekhawatiran permintaan setelah data China pada Selasa, 8 Agustus 2023 menunjukkan impor minyak mentah pada Juli turun 18,8% dari bulan sebelumnya ke tingkat harian terendah sejak Januari.
Sektor konsumen China juga jatuh ke dalam deflasi dan harga gerbang pabrik memperpanjang penurunan pada Juli, karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu berjuang untuk menghidupkan kembali permintaan.
Namun, yang mendukung harga-harga adalah rencana pengekspor utama Arab Saudi untuk memperpanjang pengurangan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari selama satu bulan lagi termasuk September. Rusia juga mengatakan akan memangkas ekspor minyak sebesar 300.000 barel per hari pada September.
"Pemulihan terbaru terutama didorong oleh janji produsen utama, seperti Arab Saudi dan Rusia, untuk menjaga pasokan tetap lemah untuk satu bulan lagi," kata Charalampos Pissouros, analis investasi senior di broker XM.
Minyak mentah membukukan kenaikan mingguan keenam berturut-turut pekan lalu, dibantu oleh pengurangan pasokan OPEC+ dan harapan stimulus yang mendorong pemulihan permintaan minyak di China.
Pada Selasa, 8 Agustus 2023, kabinet Arab Saudi mengatakan pihaknya menegaskan kembali dukungannya untuk tindakan pencegahan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, untuk menstabilkan pasar, lapor media pemerintah.
Pasar juga akan mengamati dengan cermat Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk Juli, yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat, yang diperkirakan akan menunjukkan sedikit percepatan dari tahun ke tahun.
Advertisement