Harga Mie Bakal Naik, Menteri Sandiaga ke Anak Kos: Siap-siap
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, harga mie instan dan turunannya dikhawatirkan akan naik 3-4 kali lipat. Penyebabnya adalah dampak dari ketidakstabilan ekonomi global karena pandemi dan juga perang Rusia-Ukraina.”Anak-anak kos, siap-siap ya,” ujarnya dikutip dari twitter Sandiuno Selasa 9 Agustus
Menteri Sandiaga mengatakan, untuk pelaku ekonomi kreatif kuliner yang berjualan mie instan, siapkan strategi dan inovasi. Menurutnya, dampak dari ketidakstabilan ekonomi global karena pandemi dan perang Rusia-Ukraina mengakibatkan lonjakan harga gandum termasuk mie instan dan turunannya, bukan tanpa sebab. Karena kedua negara tersebut merupakan penyuplai hampir 30-40 persen produksi gandum dunia.
Kondisi ini, lanjut Sandiaga, jangan lantas membuat kita pasrah, justru harus menjadi momentum bagi kita untuk mengoptimalkan sumber pangan dan berbagai produk ekonomi kreatif lokal. “Sehingga kita tidak terus menerus ketergantungan dengan bahan baku impor,” tandasnya.
Di pasaran, harga mie instan dengan beberapa produk Rp2400 perbungkus, pada awal Maret 2022. Tapi harga tersebut naik menjadi Rp2700 perbungkus pada awal Agustus 2022. Jika prediksi kenaikan itu benar, yaitu naik 3 hingga 4 kali lipat, maka harganya sekitar Rp7000 perbungkus. Dengan kenaikan itu, tentu saja, para penyuka mie instan akan merasakan dampaknya.
Menurut Moko, salah satu anak kos di Surabaya, mengaku sebagai penyuka mie instan. Selain karena penyajiannya praktis juga, menjadi makanan kesukaannya. Tetapi dengan kemungkinan harga mie instan naik, sehingga harus berfikir ulang untuk membelinya.”Namanya anak kos, meski disesuaikan dengan jatah bulanan,” tegasnya pada Ngopibareng.id, Rabu 10 Agustus 2022. Dia berharap, pemerintah bisa mengatasi masalah kenaikan harga ini. Karena tentu akan berdampak dengan kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.”Kita tunggu solusi pemerintah,” imbuhnya.
Advertisement