Harga Mahal Jangan Beli, Pesepeda Sumber Bencana
Dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diiringi dengan gejolak sosial. Ada lapisan masyarakat yang "mayoritas diam" (silent majority). Ada yang berteriak-teriak dengan aksi "menolak kenaikan harga BBM".
Tapi, yang alamiah setelah BBM naik adalah kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok. Ya, soal gaji memang bagi pekerja biasa tidak ada perubahan. Begitulah kelucuan di negeri ini.
Tapi, sejenak kita berhenti untuk memahami masa lalu dari khazanah kitab di pesantren. Mislanya, dari Kitab Uqolaul Majanin ("Orang-Orang Gila yang Berakal") karya Ibnu Habib an-Naisaburi, sebagaimana kisah ini:
Harga Mahal Jangan Beli
Suatu hari, Muhammad bin Ismail bin Abi Fudaik melihat Bahlul sedang duduk di kuburan sambil menyelonjorkan kakinya ke kuburan dan bermain tanah.
Ibnu Abi Fudaik bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan di sini wahai Bahlul?"
Bahlul menjawab, "Aku sedang duduk bersama orang-orang yang tidak suka menyakitiku dan kalau aku sedang tidak bersama mereka, mereka tidak suka menggunjingku."
Ibnu Abi Fudaik membalas, "Ngomong-ngomong, sekarang harga-harga barang melambung tinggi. Maukah kamu berdoa supaya Allah menghilangkan krisis ini?"
Bahlul menjawab, "Demi Allah, aku tidak peduli dengan semua itu, meskipun harga sebutir gandum mencapai satu Dinar. Sungguh, Allah telah mewajibkan kita untuk beribadah kepada-Nya sebagaimana perintah-Nya. Dan Dia sendiri yang akan memberi kita rezeki sebagaimana janji-Nya."
Sumber: Kitab "Uqolaul Majanin" (Orang-Orang Gila yang Berakal) karya Ibnu Habib an-Naisaburi.
Pesepeda adalah 'Sumber Bencana'
Pada hari ini, Amrin Pembolos hanya diam. Tokoh humor kita ini merupakan bagian dari silent majority di tengah perubahan harga BBM yang melambung dan dirasakan bagi sebagian besar masyarakat bawah, di bawah ini.
CEO Bank Euro Exim bilang:
"Pesepeda (Biker) adalah bencana bagi ekonomi negara. Mereka tidak beli mobil atau sepeda motor. Makanya mereka tidak perlu pinjaman bank, tidak bayar asuransi, tidak perlu beli BBM, dan tidak perlu biaya perawatan atau servis. Mereka tidak bayar parkir, tidak buat kecelakaan yang fatal, tidak perlu jalan tol. Mereka tidak buncit atau gemuk. Mereka adalah orang-orang yang sehat dan segar, sehingga tidak bermanfaat bagi ekonomi. Sebab mereka tidak perlu beli obat, tidak perlu ke rumah sakit atau ke dokter. Mereka tidak menambah GDP negara.
Sebaliknya setiap Resto McDonald's bisa menciptakan 30 lapangan kerja untuk: 10 Ahli Jantung, 10 Dokter Gigi dan 10 Pengatur Diet dan Nutrisi. Plus lapangan kerja buat yg kerja di situ. Untuk itu perlu kita pikirkan baik-baik, mana yang lebih penting, Pesepeda atau McDonald's?
NB: Pejalan kaki lebih parah lagi, mereka malah tidak beli sepeda.
Advertisement