Harga Kedelai Naik, Sentra Kripik Tempe di Malang Menjerit
Sentra produsen kripik tempe di Kampung Sanan, Blimbing, Kota Malang menjerit karena harga kedelai beberapa hari terakhir mengalami kenaikan.
Salah satu UMKM keripik Kampung Sanan, Laili Alfrida mengeluhkan kenaikan harga kedelai. Naiknya harga ini berimbas pada produksi kripik yang bahan bakunya mengandalkan kedelai.
"Kami tidak bisa mengurangi ukuran keripik. Karena memang sudah kecil. Kalau dikurangi lagi bungkusnya susah," ujarnya.
Laili menambahkan, jika nanti ongkos produksi dirasa berat dengan naiknya harga kedelai ini, maka tidak menutup kemungkinan akan menaikkan harga keripik tempe.
"Sekarang harganya masih normal Rp5 ribu untuk 100 gram keripik tempe. Kami juga berhitung untung ruginya. Kalau sekiranya tidak sesuai dengan biaya produksi pasti harganya kami naikkan," katanya.
Sementara itu, Distributor Kedelai Sentra Tempe Sanan, Ita mengatakan, sebelumnya harga kedelai Rp9 ribu perkilogram. Saat ini harganya sudah berada di kisaran Rp11 ribu.
"Salah satunya (faktor harga kedelai naik) karena fluktuasi nilai tukar dollar terhadap rupiah," ujarnya, Selasa 15 Februari 2022.
Karena harga naik, permintaan kedelai dari produsen tempe menjadi menurun. Pada saat normal permintaan kedelai mencapai lima ton per hari.
Tetapi setelah harga mengalami kenaikan permintaan menurun kisaran 10-20 persen atau sekitar 4 hingga 4,5 ton per hari.
"Banyak produsen yang mengurangi produksi mereka. Karena harga kedelai lagi mahal," katanya.