Harga Kedelai Impor Naik, Pengrajin Tahu Tetap Produksi
Melambungnya harga kedelai impor sejak satu minggu terakhir ini membuat sejumlah pengrajin tahu di Kampung Tahu, Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren. Kota Kediri, terpaksa harus putar otak. Untuk mensiasati itu, salah satu pengrajin tahu yang ada di sana terpaksa harus mengurangi komposisi kedelai saat produksi.
Menurut keterangan Santoso, salah satu pekerja tahu merk Populer, meski harga kedelai impor mahal, pihaknya musti berproduksi, karena pihaknya tetap harus melayani pesanan dari pelanggan.
"Kalau nggak produksi, eman-eman konsumen mas, karena setiap harinya kita selalu melayani pesanan dari pelanggan," Terang Santoso, Senin 04 Januari 2020.
Meski komposisi bahan baku kedelai dikurangi, pria berusia 48 tahun ini berani menjamin jika hal tersebut tidak berpengaruh pada esensi kualitas rasanya. "Untuk kualitas rasanya tetap saja enak, cuma kekerasan tahu saja sedikit berkurang," ujar pria bertubuh gempal ini.
Setiap harinya untuk satu kali produksi, Santoso mengaku bisa membuat 4.000 biji tahu, dengan komposisi bahan baku kedelai impor 210 kilogram. Setiap hari ia harus melayani pesanan konsumen dari luar kota seperti Tulunganggung, Nganjuk, Jakarta, Bali dan seputaran wilayah Kabupaten Kediri.
"Kalau sini pesanannya, malah justru lebih banyak dari luar kota, kalau dalam Kota Kediri nggak ada," paparnya.
Advertisement