Harga Kebutuhan Pokok Naik Pemerintah Diminta Serius Menanganinya
Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar, Ngadiran mendesak pemerintah agar serius mengendalikan lonjakan harga sembako. Dalam keterangannya Ngadiran menyebut harga sembilan kebutuhan pokok masyarakat seluruhnya naik.
"Minyak goreng, daging sapi, beras, telur, tepung, gula, cabai, dan sayur mayur semuanya naik Pak," kata Ngadiran, Selasa 1 Maret 2022.
Menurut Ngadiran yang dia sampaikan ini bukan hoax atau mengada. Sebab ia pelaku dan selalu bersama pedagang di pasar, tahu keadaan yang sebenarnya. "Saya sudah berulang kali mengajukan waktu untuk bertemu dengan Menteri Perdagangan, tapi sudah dua minggu tidak ada jawaban," ujarnya.
Sekjen Induk Koperasi pasar ini mengajak Menteri Perdagangan ke pasar, supaya melihat fakta di lapangan. "Pemerintah janji harga daging sapi akan turun dalam sepekan ini. Tapi faktanya harga daging sapi dari Rp 110 ribu malah menjadi Rp145.000 per kilo gram. Demikian juga dengan kelangkaan minyak goreng, dijanjikan akan segera dipenuhi, tapi cuma janji minyak tetap sulit di dapat," kata Ngadiran.
Ia khawatir memasuki puasa, harga semakin gila-gilaan. Ngadiran menagih janji pemerintah yang katanya akan berupaya menstabilkan harga kebutuhan sehari-hari.
Presiden Jokowi menyebut dunia sekarang ini banyak dihantui ketidakpastian, termasuk di bidang ekonomi. Ketidakpastian tersebut telah memicu kenaikan harga barang. Salah satu pemicunya, kelangkaan energi. Jokowi menyebut sekarang ini kelangkaan energi sudah menghantui dunia. Kelangkaan ia ramal akan semakin menjadi setelah terjadinya konflik atau peperangan di mana-mana.
Termasuk, akibat perang antara Rusia dan Ukraina belakangan ini. "Yang kelangkaan energi sudah dulu sebelum perang harganya naik karena kelangkaan. Ditambah perang, harganya naik lagi. Sekarang harga per barrel sudah di atas 100 dolar AS yang sebelumnya hanya 50-60 dolar AS. Semua negara yang namanya harga BBM naik semua, LPG naik semuanya. Hati-hati dengan ini, hati-hati dengan harga, kenaikan, karena semuanya naik (harganya)," katanya.
Selain dipicu peperangan, Jokowi mengatakan potensi kenaikan harga barang juga terjadi akibat kelangkaan kontainer, krisis pangan yang melanda dunia usai pandemi covid melanda. Kelangkaan yang sebelumnya tak pernah diperkirakan semua orang termasuk Jokowi itu, telah mengganggu perdagangan.
Akibat kelangkaan, harga pengiriman barang dengan kontainer naik. "Kalau harga kontainer naik, harga naik artinya apa? Harga barang juga akan ikut naik. Kalau harganya naik artinya apa? konsumen beli dengan harga lebih mahal dari biasanya. Itu baru urusan kontainer," katanya.
Jokowi menambahkan akibat kelangkaan itu, harga pangan di dunia juga mulai naik. "Beberapa negara sudah di atas 90 persen (naiknya), hati-hati dengan ini yang namanya urusan pangan," katanya.
Jokowi mengatakan permasalahan itu harus diwaspadai. Pasalnya, kalau dibiarkan masalah tersebut bisa menimbulkan efek berantai.
"Pabrik mau produksi sesuatu dia beli bahan baku harganya naik, dia mau beli bahan baku harga naik, beli BBM harganya naik, artinya apa? ongkos produksi naik, terus harga di pabriknya menjadi jauh lebih tinggi, terus dikirim ke pasar berarti harga konsumennya juga nanti akan naik, ini efek berantainya seperti ini," katanya.
Advertisement