Harga Gula Naik, Bulog Banyuwangi Tak Punya Stok untuk Operasi
Harga gula pasir curah di pasaran terus merangkak naik. Hal ini dipicu menipisnya stok gula pasir. Bahkan Bulog Banyuwangi mengaku tidak memiliki stok gula pasir curah. Karena stok gula pasir di pabrik gula yang ada di Banyuwangi dan wilayah Tapal Kuda juga sudah kosong.
Pantauan Ngopibareng.id, harga gula pasir curah di tingkat konsumen berada di kisaran Rp17 ribu hingga Rp 17.500 per kilogram. Sedangkan harga normal gula berkisar antara Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram.
"Tapi tetap laku, karena masyarakat memang butuh gula," kata Sugik, pemilik toko kelontong di Jalan Kolonel Sugiono, Banyuwangi.
Sementara itu harga gula di beberapa toko grosir sembako juga meningkat. Mulai dari Rp 15.100 per kilogram hingga Rp 16.300 per kilogram. Namun toko-toko grosir ini mengaku masih memiliki stok gula pasir.
"Untuk harga gula pasir memang ada tren kenaikan," ujar Lia, salah seorang pegawai di toko grosir sembako di pusat kota Banyuwangi.
Malangnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) tak bisa melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga. Sebab Bulog mengaku tak memiliki stok gula di gudang.
"Sudah sekitar dua minggu stok gula pasir habis," kata Kepala Bulog Divisi Regional V Banyuwangi, Prima Agung, Kamis, 12 Maret 2020.
Prima Agung menjelaskan, pihaknya bersama dinas terkait telah datang ke beberapa pabrik gula seperti Industri Gula Glenmore (IGG), Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, serta pabrik gula di Asembagus, Situbondo dan Bondowoso, bulan lalu. Namun di tempat itu juga sedang kosong. “Sekarang mau beli sudah tidak ada," pungkasnya.
Advertisement