Harga Garam Naik, Kesejahteraan Petani Membaik
Sidoarjo: Kenaikan harga garam dalam beberapa waktu terakhir ini mampu dirasakan oleh para petani garam. Karena dengan harga garam yang naik, juga mampu mendongkrak penghasilan petani garam.
Salah satunya Syafiudin, petani garam di Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo ini mengutarakan, kenaikan harga garam mampu mensejahterakan para petani. Pasalnya, waktu kenaikan tersebut, perkarung mencapai Rp 175.000.
"Ya kita senang dengan kenaikan harga garam, karena pendapatan kita juga ikut naik," teragnya, saat ditemui di Sedati, Sabtu (12/8).
Selain itu, petani lainnya Sumarto juga mengaku senang dengan naiknya harga garam. Karena sebelumnya harga garam tak pernah dirasakannya selama jadi petani. Maka dari itu dengan kenaikan waktu itu dia mengaku mampu mendapatkan hasil berlipat.
"Saya rasa kenaikan harga garam mampu stabil dengan kenaikannya, karena itu juga mampu mendongkrak pendapatan kita," sambungnya.
Namun, saat ini dengan pemerintah mendatangkan garam import membuat harga garam berangsur turun. Awalnya Rp 175.000 kini menjadi Rp 14o.000 perkarungnya. Dengan demikian mereka (petani garam) berharap agar pemerintah tak melakukan import garam.
"Memang di Jawa kita kekuranga garam, mangkannya pemerintah melakukan kebijakan import garam. Namun, saya berharap jika kebutuhan garam dari petani lokal sudah membaik, pemerintah dapat menghentikan import garam," ucap Sumarto.
Tah hanya itu, para petani garam di Tambak Cemandi mempunyai harapan yang tinggi kepada pemerintah. Yaitu dengan peduli dan memikirkan nasib para petani garam, karena baru kali ini mereka memanen garam dengan harga tinggi.
"Pemerintah boleh import garam, tapi ya jangan sering-sering. Kasihan kita petani garam yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan," harap Syafiudin dan Sumarto. (hrs)