Harga Gabah Anjlok, tapi Beras di Bojonegoro Tetap Tinggi
Harga gabah kering panen di tingkat petani di Bojonegoro anjlok. Padahal sejumlah kecamatan di kabupaten ini baru saja panen raya.
Namun, anjloknya harga gabah di tingkat petani, ternyata tidak diimbangi dengan harga beras di pasaran. Pasalnya, dalam dua bulan terakhir, harga di pasaran beras medium dari sebelumnya Rp 9500 perkilogram naik menjadi Rp 10.500 perkilogram. Sementara untuk beras super dari sebelumnya Rp 11.000 naik menjadi Rp 13000 perkilogram.
Menurut Murino,58, tahun pedagang di Pasar Pariwisata Bojonegoro, harga beras medium masih tetap dan belum ada perubahan. Seperti beras rojo lele di kisaran Rp 10.250 perkilogram hingga Rp 10.500 perkilogram. Sedangkan harga beras super (teratai) mencapai Rp 13.000 perkilogram. ”Harga beras masih belum turun,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Minggu 26 Februari 2023.
Sementara itu harga gabah kering panen di tingkat petani di Bojonegoro mengalami penurunan. Yaitu dari harga Rp 5500 kini turun di kisaran Rp 4700-perkilogram. Harga tersebut turun selama satu pekan terakhir.”Anjlok memang harga gabah kering panen,” ujar Priyo, di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Bojonegoro.
Dia mengaku, sawahnya seluas 6000 meterpersehi baru panen dua pekan terakhir ini. Dia menyebut, rata-rata produksi padi antara 6 hingga 7,5 ton perhektare gabah kering panen. Tetapi untuk daerah yang pengairannya bagus produksinya bisa mencapai 8 hingga 8,5 ton perhektare.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, bulan Februari 2023 ini, panen raya di sejumlah tempat. Tercatat panen dengan luas lahan 46.054 hektare di daerah ini. Dari luas lahan tersebut, produksinya diperkiraan mencapai 276.324 ton gabah giling panen.
“Untuk bulan ini panen raya,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro Imam Nur Hamid Arief Arifien pada Ngopibareng.id, Senin 20 Februari 2023.
Data di Dinas Pertanian Bojonegoro menyebutkan, produksi gabah di kabupaten ini untuk tahun 2021 mencapai 824.723 ton atau setara dengan 487.846 ton. Sedangkan kebutuhan pangan untuk masyarakat Bojonegoro 111.176 ton pertahun. Sehingga ada surplus beras sebanyak 376.000 ton di tahun 2021.