Harga Gabah Anjlok, Petani Pinggir Bengawan Solo Tunda Tanam Padi
Para petani di pinggiran Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro memilih menunda tanam padi. Selain rawan banjir, petani juga menyebut karena Harga Eceran Tertinggi (HET) harga gabah kering panen yang ditetapkan pemerintah merugikan petani.
Adalah Hadi,28, tahun, petani asal Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro mengaku sawahnya tunda tanam padi. Alasannya karena musim hujan dan rawan banjir, juga HET gabah kering panen anjlok.”Kita baru akan tanam padi pada bulan 6 (Juni Red) mendatang,” ujarnya pada Ngopibareng.id Rabu 1 Maret 2023.
Menurut Hadi, sawah miliknya baru saja dipanen, juga desa-desa di Kecamatan Kanor juga baru saja menghadapi hal serupa. Karenanya sawahnya untuk sementara dibiarkan dan tidak diharap. Nanti pada bulan 5-6 (Mei-Juni) akan dilakukan awal tandur (musim tanam) dimana saat itu sedang kemarau. Soal air—karena lokasinya berada di pinggir Sungai Bengawan Solo—pengairan di desanya dari irigasi sungai.
“Kalau musim tanam mulai bulan 6 maka nanti panen raya pada bulan ke 10 (Oktober) dimana harga gabah naik. Itu sudah kebiasaan petani di daerah kami,” tandas Hadi .
Sebagai catatan, lahan persawahan di pinggir Sungai Bengawan Solo berada di 16 kecamatan di Bojonegoro. Di antaranya di Kecamatan Padangan, Purwosari, Kasiman, Malo, Kalitidu, Gayam, sebagian Dander, Trucuk, Kapas, Balen, Kanor, Sumberejo dan Baureno. Sebagian besar petani di pinggir Sungai Bengawan Solo memanfaatkan airnya untuk dialirkan di sawah.
Sebelumnya petani di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur protes dengan penetapan harga baru gabah oleh pemerintah. Alasannya penetapan harga baru ini, nilainya lebih rendah dari gabah di tingkat petani yang kini sedang anjlok.
Sekarang ini harga gabah kering panen di tingkat petani di Bojonegoro anjlok dari Rp 5.500 perkilogram turun jadi Rp 4700 perkilogram. Padahal, dalam satu bulan terakhir panen raya di Bojonegoro, dan petani merasakan keuntungan karena harga gabah relative bagus.
”Sekarang ini harga gabah sudah anjlok, lha kok harganya tambah turun lagi sesuai yang ditetapkan pemerintah,” ujar Udin, petani asal Padangan, Bojonegoro pada Ngopibareng.id, Senin 27 Februari 2023.
Sesuai Surat Edaran (SE) Bapanas yang berlaku Senin, 27 Februari 2023 itu bertujuan mengendalikan laju harga beras yang terus melambung. Saat ini harga beras di berbagai daerah, dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Dalam SE tersebut, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dipatok Rp4.550 per kilogram (kg). Sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan dipatok Rp5.700 per kg.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, bulan Februari 2023 ini, panen raya di sejumlah tempat. Tercatat panen dengan luas lahan 46.054 hektare di daerah ini. Dari luas lahan tersebut, produksinya diperkiraan mencapai 276.324 ton gabah giling panen.
“Untuk bulan ini panen raya,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro Imam Nur Hamid Arief Arifien pada Ngopibareng.id, Senin 20 Februari 2023.
Advertisement